KAKEK PENJUAL GADO GADO INI SELAMATKAN PELANGGANNYA DARI SANTET KIRIMAN

Di sebuah kampung pinggiran kota pada tahun 90-an, hiduplah seorang kakek tua bernama Sarmidi, penjual gado-gado keliling yang tampak biasa saja: tubuh ringkih, suara serak, dan sepeda bututnya yang selalu berderit tiap kali melewati gang sempit. Namun di balik keriput dan pakaiannya yang lusuh, Sarmidi menyimpan rahasia kelam yang tak pernah diketahui warga—ia adalah pewaris Ilmu Pagar Gaib Karangketek, sebuah keilmuan kuno yang diturunkan leluhur keluarganya sejak masa sebelum penjajahan.

Suatu malam, pelanggan setianya, seorang penjahit bernama Warsini, tiba-tiba jatuh sakit. Tubuhnya membiru, ujung jarinya membusuk, dan setiap malam ia meracau melihat tiga sosok hitam berdiri di sudut kamarnya. Warga menyangka itu gangguan biasa, tapi Kakek Sarmidi tahu: itu santet kiriman, dan kiriman itu bukan santet ecek-ecek. Ada aroma paku ari-ari dan bulu perkutut hitam—tanda tangan dari seorang dukun bernama Ki Mara Dipa, tokoh misterius yang tak pernah terlihat siang hari.

Diam-diam, Sarmidi menolong Warsini. Ia memasukkan ramuan rahasia ke dalam bumbu kacang gado-gadonya, ramuan yang mampu membuka simpul kutukan dan memutus tali gaib yang mengikat tubuh korban. Namun saat santet itu gagal mendarat, kekuatan gaib itu memantul dan mencari jalan pulang. Ilmu itu tidak mengenal belas kasihan: energi santet itu berbalik menyerang pengirimnya sendiri.

Ki Mara Dipa pun mengalami teror yang seharusnya menimpa Warsini — kulitnya mengelupas seperti sisik ular, rumahnya dipenuhi lalat hitam, dan setiap malam ia mendengar ketukan lembut di jendela, seperti seseorang memanggil namanya.

Warga mulai mencium ada yang aneh. Dari sini, beberapa orang mulai bertanya:
Mengapa santet bisa terpental balik?
Siapa sebenarnya Kakek Sarmidi?
Dan bagaimana mungkin seorang penjual gado-gado keliling bisa menghancurkan ilmu hitam kelas berat tanpa bergeming?

Semakin malam, semakin jelas: Sarmidi bukan kakek biasa. Ia adalah penjaga terakhir ilmu tua yang diciptakan bukan untuk menyerang, tetapi untuk menahan dan mengembalikan segala kejahatan kepada pemiliknya.

Ketika Ki Mara Dipa sadar bahwa santetnya telah memakan dirinya sendiri, ia pun mengerahkan serangan kedua, jauh lebih mematikan. Namun kali ini, Sarmidi harus turun tangan bukan hanya sebagai penjual gado-gado… melainkan sebagai kakek sakti terakhir dari garis Karangketek yang telah lama diburu para dukun hitam.

Dan perang gaib itu hanya bisa berakhir dengan satu tumbal—entah nyawa sang pengirim santet, atau rahasia kelam yang selama ini disembunyikan Kakek Sarmidi.

selamat datang dan selamat mendengarkan cerita horror kami



#kisah misteri
#kisah horror
#kisah mengerikan
#cerita horror
#cerita seram
#cerita mengerikan
#pesugihan
#tumbal
#tumbal pesugihan