HIKAYAT MALIN KUNDANG || STOP MOTION || KELOMPOK 2 X-TITL 3 || Tugas Bahasa Indonesia
Автор: Dikaaa
Загружено: 2025-11-30
Просмотров: 12
jangan lupa like & subscribe.
anggota kelompok
-Dede
-Dika
-Dilla
-Enang
-Radit
Hikayat Malin Kundang adalah cerita rakyat dari Sumatera Barat tentang seorang anak yang durhaka kepada ibunya setelah berhasil merantau dan menjadi kaya. Karena kesombongannya, ia dikutuk oleh ibunya dan berubah menjadi batu saat kapalnya terdampar di pantai tempat ibunya berada. Pesan moral utama dari kisah ini adalah pentingnya menghormati dan berbakti kepada orang tua.
Dialog:
Hikayat Malin Kundang
---------------------------
•Prolog:
Alkisah di sebuah dusun nelayan nan tersiar di ranah Sumatera Barat, seorang bocah laki-laki bernama Malin bersemayam. Malin hanya bermukim bersama bondanya lantaran ayahandanya telah mangkat. Bonda Malin hanyalah seorang penjaja ikan.
•Malin:
Bunda hamba tentu letih lesu sehari suntuk berjaja.
•Bunda Malin:
Tiadalah mengapa, anakanda, bakti ini telah menjadi kodrat bunda demi mencukupi hajat hidup kita, anakanda.
•Narator:
Menilik bondanya yang tergolek lemah, bersemangatlah tekad Malin untuk merantau tatkala kelak ia menginjak dewasa.
•Narator:
Seiring bergulirnya masa, Malin tumbuh menjadi seorang pemuda yang gagah perkasa. Ia telah merasa tiba saatnya untuk mencari nafkah.
•Bonda Malin:
Sungguhkah engkau yakin, anakanda, untuk berangkat merantau?
•Malin:
Tentu, Bonda. Doakanlah hamba agar beroleh kemuliaan dan kemakmuran, ya...
•Bonda Malin:
Akan bunda doakan sabán hari. Hati-hati anakanda.
•Narator:
Seusai berpisah dengan bondanya, Malin pun menjejakkan kaki menumpangi sebuah bahtera.
•Narator:
Bahtera yang membawa Malin pun telah berlayar, meninggalkan bondanya sebatang kara.
•Narator:
Selepas Malin pergi mengadu nasib, bondanya senantiasa merindukan anakanda semata wayang. Ia selalu terkenang Malin tatkala menatap samudera luas.
•Narator:
Bertahun-tahun tanpa kabar berita, hingga pada suatu hari, kediamannya didatangi oleh seorang jenggala (pemuda) asing.
•Pemuda:
Permisi, Bunda. Benarkah Paduka ini bonda dari Malin?
•Bonda Malin:
Benar, hamba bonda dari Malin.
•Pemuda:
Malin kini telah berganti rupa menjadi saudagar yang kaya raya dan memperistri seorang putri, Bunda. Kabarnya, esok hari Malin akan datang berziarah ke negeri ini.
•Bunda Malin:
Terima kasih atas warta ini, Anakanda.
•Narator:
Fajar pun menyingsing, bonda Malin lekas-lekas berlari ke pesisir pantai untuk menyambut anakandanya.
•Bunda Malin:
Malin, anakku! Bunda amat merindukanmu, anakanda!
•Narator:
Teriakan sang bonda menggemparkan para kawan Malin.
•Kawan Malin:
Bukankah orang tua Malin mahligai? Gerangan (Apakah) ia sesungguhnya bondamu, Malin?
•Narator:
Malin pun menjawab dengan angkuh.
•Malin:
Siapakah gerangan engkau? Hamba tak pernah punya bonda yang kotor dan papa sepertimu!
•Narator:
Tiada disangka, Malin durhaka dan ingkar terhadap bondanya.
•Bonda Malin:
Malin, mengapa engkau berubah ragam, anakku?
•Narator:
Ia bergegas pergi meninggalkan bondanya yang terisak tangis.
•Narator:
Bonda itu amatlah kecewa. Sambil berlinangan air mata, bondanya berseru:
•Bonda Malin:
Ya Ilahi Rabbi! Jikalau niscaya ia bukan anak hamba, maka hamba ikhlaskan. Namun, jika benar ia Malin anak hamba, maka berikanlah ia hukuman atas perbuatan durjananya!
•Narator:
Sejurus setelah Malin berangkat, tiba-tiba langit yang tadinya cerlang menjadi pekat dan badai petir mencurah ruah.
•narator:
Bahtera yang ditumpangi Malin terombang-ambing oleh topan hingga bahtera itu remuk dan Malin terhempas ke tepi sebuah pulau.
•Malin:
Bunda, ampuni hamba, Bunda!
•narator:
Malin menangis dan bersujud memohon ampun kepada bondanya, namun semua telah terlambat.
•narator:
Tiada lama berselang, sekujur raga Malin berubah menjadi cadas (batu).
•Malin:
Bunda, tolonglah Malin, Bunda...
•narator:
Cadas itu adalah ganjaran yang pantas diterima olehnya lantaran durhaka kepada orang tuanya
#hikayat #malinkundang #ceritarakyat #tugasbahasaindonesia #beranda #stopmotion
Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео mp4
-
Информация по загрузке: