Vlog 181 Petani KT. Mekar Sari Sewon Berhasil Kendalikan Hama Tikus dengan Metode Terpadu

Petani KT. Mekar Sari Sewon Berhasil Kendalikan Hama Tikus dengan Metode Terpadu

Bantul (12/8 25) – Petani di Kelompok Tani (KT) Mekar Sari, Dadapan, Timbulharjo, Sewon, Kabupaten Bantul, berhasil menekan populasi hama tikus yang selama ini mengancam hasil panen mereka. Keberhasilan ini dicapai melalui gerakan pengendalian hama terpadu yang didanai oleh anggaran dari Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan. Kegiatan yang digelar pada Selasa, 12 Agustus 2025 ini dihadiri oleh Tim Balai Proteksi Tanaman Pertanian (BPTP) DIY, Petugas Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), dan petugas lapangan setempat.

Kepala Seksi Pengendalian OPT UPTD Balai Proteksi Tanaman Pertanian, Agenes Prabawati Dwiryani, S.P., M.Ec. Dev., menjelaskan bahwa tujuan utama dari gerakan ini adalah untuk memberdayakan petani dalam mengendalikan hama secara mandiri dan berkelanjutan. "Kami mengarahkan petani untuk menggunakan metode yang efektif dan ramah lingkungan agar produktivitas pertanian tetap terjaga," ujarnya.

Dalam pelaksanaannya, gerakan ini mengkombinasikan penggunaan belerang dan mercon tikus yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Dasi, salah satu petugas yang terlibat, melaporkan bahwa metode ini terbukti sangat efektif. "Dengan gerakan ini, populasi tikus di lahan pertanian kami berhasil turun hingga 75 persen. Lubang-lubang tikus yang tadinya tidak terbatas jumlahnya, sekarang sudah sangat berkurang," ungkapnya.

Keberhasilan ini juga tidak lepas dari peran aktif dan kesadaran tinggi dari para petani. Selain menggunakan metode emposan, setiap minggu mereka secara rutin melakukan sanitasi lingkungan, seperti membersihkan selokan dan semak-semak yang sering menjadi sarang tikus. Kegiatan ini menjadi kunci penting dalam strategi pengendalian hama terpadu yang diterapkan.
Gerakan pengendalian hama di KT. Mekar Sari ini menjadi contoh nyata sinergi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat petani dalam menjaga ketahanan pangan. Keberhasilan mereka diharapkan dapat menjadi inspirasi dan percontohan bagi kelompok tani lain di D.I. Yogyakarta untuk menghadapi masalah hama serupa di masa mendatang.