Demi Terwujudnya Pelabuhan Internasional Tanjung Carat, Pemprov Sumsel Muluskan Jalan Akses!

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) resmi memulai groundbreaking peningkatan jalan akses dari Simpang Pelabuhan Tanjung Api-Api menuju Simpang TPI Sungsang, Minggu (23/112025). Pembangunan ini dipimpin langsung oleh Gubernur Sumsel Dr. H. Herman Deru bersama Wakil Gubernur H. Cik Ujang sebagai langkah strategis mempercepat terwujudnya Pelabuhan Internasional Tanjung Carat, Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah lama dinantikan.

Dalam sambutannya, Gubernur Herman Deru menegaskan bahwa kawasan Tanjung Api-Api memiliki makna historis dan menjadi simbol perjuangan pembangunan di Sumsel. Ia mengungkapkan bahwa rencana pembangunan pelabuhan internasional ini telah berlangsung sejak delapan periode kepemimpinan gubernur. Menurutnya, keberlanjutan visi para pendahulu menjadi fondasi kuat yang harus diteruskan dengan kerja nyata.

Sumber: @hermanderu67

Simak informasi selanjutnya dalam ulasan video berikut!


FAIR USE DISCLAIMER ---------------------------------------------------------------------------

No copyright infringement intended. All contents or media in this video is used for purpose of new reporting and commentary under terms of fair use. All footage, music & images used belong to their true owners. All content used in adherence to Fair Use Copyright law. Copyright Disclaimer under section 107 of the Copyright Act of 1976, allowance is made for "fair use" for purposes such as criticism, comment, news reporting, teaching, scholarship, education and research. Fair use is a use permitted by copyright statute that might otherwise be infringing.

Video berikut tidak dimaksudkan untuk melanggar hak cipta. Semua konten atau media dalam video ini digunakan untuk tujuan pemberitaan dan komentar berdasarkan ketentuan penggunaan wajar. Semua rekaman, musik & gambar yang digunakan adalah milik pemilik sebenarnya. Semua konten digunakan sesuai dengan hukum Hak Cipta Penggunaan Wajar. Penafian Hak Cipta berdasarkan pasal 107 Undang-Undang Hak Cipta tahun 1976, kelonggaran dibuat untuk "penggunaan wajar" untuk tujuan seperti kritik, komentar, pelaporan berita, pengajaran, beasiswa, pendidikan, dan penelitian. Penggunaan wajar adalah penggunaan yang diizinkan oleh undang-undang hak cipta yang mungkin saja melanggar.