Rumah Perlindungan Lanjut Usia Jelambar

Jakarta, Dinas Sosial -- Rumah Perlindungan Lanjut Usia (RPLU) yang berada dibawah naungan Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, meskipun berkapasitas lebih kecil dari Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) yang berisi Warga Binaan Sosial (WBS) Lanjut Usia Terlantar. Namun, tidak pernah menyurutkan niat dalam melayani para lansia tersebut.

Lansia yang berada di RPLU Jelambar, Jakarta Barat, tetap memberikan pelayanan layaknya PSTW-PSTW yang berada dibawah naungan Dinsos DKI Jakarta. Mulai dari pelayanan kesehatan, permakanan, dan kegiatan-kegiatan mengekspresikan diri.

"Aktifitas sehari-hari para lansia disini banyak. Mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Makan sesuai dengan gizi yang mereka butuhkan. Pemeriksaan mereka rutin kita berikan, ada petugas Puskesmas yang datang ke sini," ujar Sri Utami, Satuan Pelaksana RPLU Jelambar saat ditemui di ruangannya (28/7).

Ia melanjutkan, aktifitas yang banyak itu karena memang pihaknya menginduk secara anggaran ke PSTW Budi Mulya 2 Cengkareng. Sehingga aktifitas yang ada di RPLU tidak jauh berbeda dengan yang ada di PSTW Budi Mulya 2.

"Cuma bedanya kapasitas dan luas bangunan disini aja yang lebih kecil. Juga ada beberapa kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan mengekspresikan diri yang lebih sedikit ketimbang PSTW. Seperti disana ada angklung dan kegiatan lainnya, disini belum ada. Ini karena keterbatasan tempat saja," lanjut Sri Utami.

Baginya sendiri, dengan keterbatasan tempat, pihaknya dan pegawai yang ada di RPLU Jelambar, tetap memberikan pelayanan yang paling dibutuhkan oleh WBS yang ada di sana. Pihaknya berusaha agar WBS nyaman dan merasakan seperti di rumah sendiri.

"Kami semua di sini berusaha seperti keluarga mereka. Kami menganggap kakek-nenek di sini seperti kakek-nenek sendiri. Menyuapi mereka, memandikan mereka, dan merawat kesehatan mereka," ujar Sri Utami.

Karena memang, katanya, perawatan sehari-hari merupakan hal penting untuk para WBS tersebut. Dimana agar mereka selalu bersih dan sehat secara jasmani dan rohani. Agar mereka bisa melakukan aktifitas sehari-hari secara normal.

"Tim dokter rutin datang untuk pemeriksaan. Mereka juga berolahraga agar selalu sehat jasmani. Sedangkan agar mereka sehat secara rohani kita berikan bimbingan spritual dengan mengaji, dengar ceramah, dan shalat jamaah setiap hari," tutup Sri Utami.