MISTIK "BPS KOK DIKIRA BPJS ?" KETIKA STATISTIK DIKIRA TUKANG LISTRIK - Podcast Agus Nuwibowo

"Meningkatkan Kesadaran Statistik Melalui Pembinaan Sektoral di BPS Kabupaten Bogor"

Oleh: Ery Muhtar

Mistik "Kamis Statistik” bersama host Satria dan tamu istimewa kita, Bapak Agus Nuwibowo, seorang Fungsional Statistisi Ahli Madya di BPS Kabupaten Bogor. Dalam kesempatan ini, kami akan membahas peran BPS dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya data statistik.

BPS Kabupaten Bogor memiliki program-program yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya data statistik. Salah satu program utamanya adalah pembinaan statistik sektoral. Menurut Bapak Agus, penting bagi masyarakat untuk memahami bahwa pengumpulan data statistik bukan hanya tanggung jawab BPS, tetapi juga melibatkan pemerintah daerah dan masyarakat sendiri.

“Statistik bukan hanya tanggung jawab BPS. Masyarakat juga memiliki peran penting dalam pengumpulan data. Data dari masyarakat bisa menjadi sumber yang sangat berharga untuk perencanaan pembangunan,” jelasnya.

BPS Kabupaten Bogor aktif melakukan pembinaan kepada masyarakat agar lebih proaktif dalam menyediakan data yang dibutuhkan. Hal ini penting karena data yang akurat dan tepat waktu dapat digunakan untuk merencanakan pembangunan yang lebih terarah dan efektif.

Dalam diskusi tersebut, Bapak Agus juga menyoroti tantangan yang dihadapi BPS Kabupaten Bogor dalam pengumpulan data. Di era digital yang serba cepat ini, BPS dituntut untuk beradaptasi dan mengubah metode pengumpulan data yang konvensional.

“Sekarang kita harus memanfaatkan teknologi informasi untuk mengumpulkan data. Kita tidak bisa hanya bergantung pada metode door-to-door seperti di masa lalu,” tambahnya.

BPS berencana untuk memanfaatkan data registrasi dan administrasi untuk mengumpulkan informasi yang lebih efisien. Selain itu, BPS juga sedang menjajaki penggunaan big data untuk memperluas cakupan pengumpulan data.

Salah satu poin menarik yang disampaikan oleh Bapak Agus adalah tentang pentingnya data dalam perencanaan pembangunan. Ia mengungkapkan, “Membangun tanpa data itu lebih mahal. Ketika pembangunan dilakukan tanpa dasar data yang akurat, risiko kesalahan sasaran sangat tinggi, yang pada akhirnya akan merugikan semua pihak.”

Dengan demikian, keberadaan data yang valid dan akurat menjadi sangat krusial. Data yang baik tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik untuk pembangunan yang berkelanjutan.

Tidak hanya membahas tantangan, Bapak Agus juga menceritakan pengalaman menyenangkan selama bekerja di BPS. Ia mengungkapkan bahwa pengumpulan data tidak selalu membosankan. “Bekerja di BPS itu seru, kita bisa terjun langsung ke masyarakat dan melihat berbagai pelosok daerah. Ini seperti jalan-jalan sambil bekerja,” ungkapnya dengan senyuman.

Dengan pendekatan yang positif ini, BPS Kabupaten Bogor berharap dapat terus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya statistik dan mendorong partisipasi aktif dalam pengumpulan data. Dengan melibatkan masyarakat dalam pengumpulan data, diharapkan dapat tercipta pembangunan yang lebih terencana dan bermanfaat bagi semua pihak. Mari kita dukung upaya ini demi kemajuan bersama. (EM)