SEJARAH KAMPUNG PENELEH SURABAYA

Peneleh merupakan kampung yang cukup popular di Surabaya karena keunikanya sebagai kawasan yang memiliki sejarah masa lalu. Dalam catatan sejarah kampung Peneleh ada hubungannya dengan kisah Raden Rahmat atau lebih dikenal sebagai Sunan Ampel, tokoh penyebaran Islam di Surabaya dan Jawa. Konon Raden Rahmat membangun sebuah Masjid di Peneleh sebelum bertempat tinggal di kawasan Ampel. Masjid ini sekarang disebut Masjid Jami’ Peneleh dan terletak di jalan Peneleh V. Konon masjid ini dibangun lebih dulu dari pada Masjid Ampel. Terletak di tengah kampung dan di antara pemukiman penduduk menjadikannya terkenal hanya di kalangan masyarakat Peneleh. Selain Masjid, nampak juga rumah-rumah kuno yang tersebar di antara gang-gang sempit di Peneleh. Banyak rumah-rumah kuno tersebut mempertahankan bentuk arsitekturnya lengkap dengan detail-detail pada bangunannya, seperti kolom-kolom penyangga, simetrisme tampilan rumah, lantai ubin teraso, bentukan atap joglo yang tinggi, ornamen-ornamen dan kusen pintu atau jendela. Beberapa punden menjadi ciri khas makam Peneleh. Salah satu dari punden-punden tersebut adalah makam Nyai Campa, makam Buyut Minggir, Makam Buyut Panjang, Makam Buyut Malang, dan Makam Buyut Bening. Makam unik ini sudah jauh sebelum kampung Peneleh terbentuk menjadi kawasan pemukiman yang kita kenal hingga saat ini. Selain punden, di Peneleh juga terdapat kompleks makam kuno Belanda. Makam kuno Belanda ini juga dikenal di kalangan masyarakat Surabaya, bahkan tidak jarang beberapa orang Belanda (sengaja datang dari Belanda) untuk berkunjung ke tempat ini sebagai bentuk ziarah pada keluarganya (keturunan ahli waris makam).