Cara mengurangi kemacetan lalu lintas di TheoTown menggunakan persimpangan jalan model DDI

Dalam permainan pembangunan kota Theotown, pertumbuhan populasi dan ekspansi wilayah secara cepat sering kali menghasilkan masalah kemacetan lalu lintas yang parah, terutama di titik-titik pertemuan jalan raya utama (arterial) dan jalan bebas hambatan (freeway/highway). Persimpangan tradisional berbentuk intan konvensional (conventional diamond interchange) atau persimpangan berlampu lalu lintas biasa (at-grade intersection) seringkali tidak mampu menampung volume kendaraan yang tinggi, khususnya permintaan untuk belok kiri menuju atau keluar dari jalan bebas hambatan (Hughes et al., 2010).

Konsep utama DDI hadir untuk menyelesaikan permasalahn ini adalah mengalihkan sementara lalu lintas di jalan raya utama ke sisi kiri jalan melalui dua titik persilangan berlampu lalu lintas, sebelum kembali lagi ke sisi kanan setelah melewati jalan bebas hambatan. DDI sering kali hanya memerlukan dua fase lampu lalu lintas untuk mengatur seluruh persimpangan, berbeda dengan 3 atau 4 fase pada persimpangan konvensional. Jumlah fase yang lebih sedikit berarti siklus lampu lebih pendek dan waktu henti kendaraan berkurang (Almoshaogeh et al., 2020).

Dengan mempertimbangkan semua faktor ini, pembangunan persimpangan DDI di Theotown merupakan langkah strategis untuk mengimplementasikan solusi rekayasa lalu lintas modern yang aman, efisien, dan berkelanjutan untuk kota virtual yang terus berkembang.

Referensi
Almoshaogeh, M., Abou-Senna, H., Radwan, E., & Haider, H. (2020). Sustainable Design of Diverging Diamond Interchange: Development of Warrants for Improving Operational Performance. Sustainability, 12(14), 5840.

Hughes, W., Jagannathan, R., Sengupta, D., & Hummer, J. (2010). Alternative intersections/interchanges: informational report (AIIR) (No. FHWA-HRT-09-060). United States. Federal Highway Administration. Office of Research, Development, and Technology.