Film Dokumenter: 'Bernapas Dari Mangrove' | Kisah Tagana Perajut Hutan Mangrove di Kebumen

Hutan Bakau atau Hutan Mangrove biasanya tumbuh di kawasan berpasir daerah tropis dan subtropis. Mangrove bermanfaat dalam menjaga lingkungan mulai dari menahan arus air laut yang dapat mengikis daratan pantai, menyerap gas karbon dioksida dan penghasil oksigen, hingga menjadi tempat hidup biota laut.

Di beberapa wilayah pesisir di Indonesia, Hutan Mangrove mengalami penurunan kualitas akibat kurangnya upaya pelestarian. Tentu hal ini menjadi tantangan bagi kita melihat rusaknya Hutan Mangrove beriringan dengan meningkatnya risiko terdampak bencana lebih parah seperti Tsunami, gelombang tinggi, dll.

Di Kabupaten Kebumen, upaya pelestarian kembali Hutan Mangrove sedang giat-giatnya. Relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) menjadi salah satu kuncinya. Mereka bergerak memulihkan kembali kondisi dan fungsi Hutan Mangrove sejak pengalaman pahit Tsunami menerjang pada tahun 2006.

Para relawan Tagana menggandeng dunia usaha dalam aktivitasnya. Semula Hutan Mangrove hanya sekitar 35 hektar, kini bisa mencapai 86 hektar. Sepanjang 57 km garis pantai di Kabupaten Kebumen telah selesai digarap di antaranya DAS Hijau sampai ke DAS Wawar perbatasan Kabupaten Purworejo.

Sementara Kementerian Sosial berperan memberi pengarahan para relawan untuk menjalankan misi satu juta pohon mangrove di Kabupaten Kebumen dan Cilacap.

Cerita selengkapnya diungkapkan oleh Sukamsi, relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, dalam dokumenter berikut.

#MitigasiBencana #RoadToGPDRR20 #RiskToResilience #Tagana #Kemensos