Pidato Maulana Syaikh : Sunan Gresik & Ghauz Abdurrozaq Penyebar Islam di Pulau Lombok
Автор: Demen Media
Загружено: 2023-09-06
Просмотров: 2040
Sunan Prapen berhasil menyebarkan agama Islam di daerah Indonesia Timur. Beliau juga berhasil melanjutkan misi dakwah Sayyid Ali Murtadlo (Sunan Gisik) di Nusa Tenggara Barat hingga banyak diantara raja-raja di Nusa Tenggara barat memeluk agama Islam. Namun, Sunan Prapen belum berhasil berdakwah menyebarkan agama Islam di Bali bagian selatan akibat perlawanan Dewa Agung sang Raja Gelgel.
Dalam dakwahnya, kata Ali, Sunan Prapen menggunakan pendekatan kebudayaan. Ia menyampaikan ajaran Islam menggunakan wayang kulit. Cerita Mahabharata dan Ramayana ia ubah menjadi wayang Lombok. Sunan Prapen seperti membawa rombongan kesenian.
Wayang Lombok berkisah tentang tokoh-tokoh Islam, seperti Hamzah, Umar bin Khatab dan Ali bin Abi Thalib. Para ulama yang datang bersama Sunan Prapen dari Jawa juga menggunakan cara formal dalam mendakwahkan Islam. Mereka melakukan pendekatan intensif kepada raja-raja local di Lombok, termasuk Selaparang. Keluarga kerajaan tersebut bersedia memeluk Islam diantaranya karena diberitahu bahwa raja-raja di Jawa sudah memeluk Islam. Sunan Prapen membawa dakwahnya dengan damai.
Di Lombok saat itu terdapat sejumlah kerajaan kecil yang berdaulat. Meski begitu, mereka menginduk pada kerajaan besar, seperti Bayan dan Selaparang. Setelah Raja Selaparang memeluk Islam, upaya mengislamkan kerajaan-kerajaan kecil di sana menjadi lebih mudah. Dengan rajanya memeluk Islam, rakyatnya pun berbondong-bondong memeluk Islam.
Menurut Asnawi dalam bukunya “Respons Kultural Masyarakat Sasak terhadap Islam“, Sunan Prapen dan rombongannya berlaku lemah lembut dan tidak membuat perubahan yang ekstrem. Agama diajarkan sesuai dengan kemampuan mereka yang menerimanya. Jika telah berhasil mengislamkan satu desa, mereka berpindah ke desa lain dengan meninggalkan seorang kiai untuk menyempurnan ajaran di sana.
Sunan Prapen datang ke Lombok tidak sendirian. Ia bersama sejumlah ulama dan seribuan anggota pasukan datang ke sana pada 1505. Salah satu tangan kanannya adalah Lembu Mangkurat. Kapal-kapal mereka bersandar di Labuhan Carik, pelabuhan yang sebelumnya pernah disinggahi kapal-kapal Majapahit.
Setelah menerima masukan Patih Rangga Salut, Sunan Prapen kemudian menemui Prabu Rangkesari, ‘raja utama’ di Lombok. “Kalau Raja Lombok sudah masuk Islam, Raja Bayan, Raja Pejanggik, dan Raja Langko akan memeluk Islam,” ujar Jamaludin , peneliti UIN Mataram yang pernah meriset awal mula Islam di Lombok.
Menurut Jamaludin, Sunan Prapen kemudian mengutus orang-orang yang datang bersamanya untuk menyebarkan Islam seluruh penjuru Lombok. Meski Prabu Rangkesari sudah masuk Islam, nyatanya sebagian penduduk tidak serta merta mengikuti raja. Kalau sudah begitu, kata Jamaludin, para utusan Sunan Prapen mengajak penentangnya beradu ilmu. Jika utusan kalah, penduduk tak perlu masuk Islam. “Para utusan itu tak pernah kalah,”tutur Jamaludin.
Setelah mengislamkan Lombok, Sunan Prapen dan pasukannya bergerak ke Sumbawa. Seperti di Lombok, Sunan Prapen mendatangi Raja Sumbawa dan mengajaknya masuk Islam. “Raja Sumbawa kemudian mengundang Raja Bima, Raja Taliwang, dan Raja Pekat,” tutur Jamaludin. Sunan Prapen pun meninggalkan sebagian pengikutnya dari Jawa untuk mengajarkan Islam di wilayah Sumbawa. []
Jangan Lupa Subscribe Channel Kawan...
Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео mp4
-
Информация по загрузке: