Beda PM Singapura Naikkan P Purbaya Gak,Diluardugaan 5Miliar Dolar Lenyap sampe PHK Banjiri Singapur

Banyak ekonom bingung atas apa yg terjadi di Singapura dimana ternyata ada langkah yg beda yaitu PM Singapura naikkan pajak sedang Pak Purbaya gak mau dan diluar dugaan hal ini membuat 5 Miliar Dollar investasi FPI lenyap sampe PHK membanjiri Singapur akibat paradox kebijakan yang dilakukan PM Lawrence Wong yang justru menaikkan GST atau Pajak PPN disaat inflasi turun drastis di ikuti oleh penurunan Suku Bunga Acuan atau SORA..hal ini kontradiktif dengan sikap Menkeu Purbaya yang secara makro ekonomi RI menghadapi situasi yang sama ia memilih tak menaikkan penerimaan perpajakan apalagi sampai menaikkan tarif Pajak, apalagi PM Singapura menaikkan GST atau Good And Service Taxes dari 7% menjadi 9% tentu ibansnya berdampak dari ekonomi di Hulu hingga hilir...Kebijakan ini menjadi karena Singapura sedang mengalami Inflasi yang di ikuti dengan pelonggaran Mesin Moneter dengan bank sentralnya menurunkan bunga acuan (SORA) disatu sisi mesin Fiskal mengerem ekonomi dengan menaikkan pajak GST sehingga membuat perlambatan ekonomi yang berujung PHK pegawai merebak karena industri maupun dunia usaha ikut melakukan rem atau mengurangi produksinya,

apalagi secara fundamental PM Singapura justru mengincar Warga Asing yang selama ini menjadi tulang punggung ekonominya untuk dikenakan sebagai objek pajak GST, dimana selama ini Singapura disukai para Investor serta konglomerat karena tarif pajaknya yang murah sehingga jelas Beda PM Singapura Naikkan P Purbaya Gak,Diluardugaan 5Miliar Dolar Lenyap sampe PHK Banjiri Singapur karena banyak investor maupun dunia usaha terguncang akibat kenaikan GST,

bahkan mata uang Dolar Singapura tak hentinya tertekan oleh oleh Dollar AS hal ini merupakan salvo petunjuk jika terjadi capital outflow di Raja pasar keuangan Asia tersebut, awalnya banyak ekonom yang bingung kenapa di Singapura terjadi PHK besar-besaran padahal ia memiliki GDP Perkapita yang terbesar di Dunia ..situasi ini di perburuk dengan pengetatan Pekerja Asing dengan sistem Compass yang membuat 100Ribuan warga RI yang bekerja disana juga ikut terdampak,

padahal kenaikan Pajak GST dirancang untuk memberi jaminan Pensiun pada penduduk Singapura dan itu semua membutuhkan juga tenaga dari warga ekspatriat termasuk yang terbeesar dari RI sehingga menaikkan GST sejatinya hanya menaikkan biaya tenaga kerja asing didalam Singapura.