Gaduh Guru Tua, Gus Fuad Plered Minta Maaf

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
Merespon para kiai kiai pendukung kajian tesis batalnya nasab Ba’alwi dan fihak-fihak lain terkait yang mempertanyakan pernyataan saya tentang pengusulan pahlawan nasional Guru Tua Idrus bin Salim al-Jufri, di mana kiai-kiai mempertanyakan apa maksud pernyataan saya yang menyebut istilah monyet itu saya perlu klarifikasi bahwa:

1.⁠ ⁠dalam fikiran saya ketika mengetahui bahwa Guru Tua yang sudah diusulkan sebagai pahlawan nasional sejak tahun 2006 namun selalu ditunda karena tidak adanya data dan dokumen tertulis perjuangan fisik Guru Tua, seperti yang disampaikan M Alfan Alfian Tim Peneliti Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP), kemudian status kewarganegaraan yang bersangkutan juga tidak memenuhi sarat, kemudian saya membaca berita bahwa menteri sosial Gus Ipul menyatakan bahwa semangat pengangkatan pahlawan nasional kali ini adalah mikul duhur mendem jero, semangat merangkul, saya curiga bahwa walaupun tidak memenuhi sarat baik dari sisi warga Negara dan dokumen tertulis perjuangan fisik, akan tetap diangkat sebagai pahlawan nasional, Saya mennganggap bahwa itu sangat berbahaya bagi kewibawaan pemerintah, ketika harus mengangkat pahlawan nasional walaupun tidak memenuhi sarat, dan saya menganggap bahwa upaya itu sebagai upaya akal-akalan seperti orang Yahudi di masa lalu yang diberitakan Alquran bahwa orang Yahudi mensiasati larangan Tuhan agar mereka tidak memburu ikan di hari sabtu, lalu mereka menyiapkan perangkap di hari sabtu dan memburunya di hari lainnya, akhirnya Tuhan mengatakan “Kunu qiradatan khasiin” (jadilah kalian semua monyet yang hina), jadi kalimat monyet itu bukan saya alamatkan untuk Guru Tua tetapi kepada upaya-upaya sekelompok orang yang berusaha mensiasati orang yang tidak memenuhi sarat sebagai pahlawan nasional untuk bisa tetap diangkat sebagai pahlawan nasional.

2.⁠ ⁠Walau demikian, jika apa yang saya nyatakan itu dianggap menghina kepada fihak-fihak yang terkait saya menyatakan memohon maaf. Semata-mata apa yang saya nyatakan ttg usulan pahlawan nasional itu adalah untuk menjaga kewibawaan pemerintah dan dalam upaya menjaga kebesaran nama para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan bangsa dan demi ketinggian martabat bangsa Indonesia. Demikian yang dapat saya sampaikan.

Assalamualaikum wr. Wb.

------------------------------------------------
Jika Anda menggunakan potongan video dari Gus Fuad Channel, harap menyertakan tautan ke sumber aslinya guna menjaga integritas informasi, terimakasih. 🙏🙏

Ttd
Admin.
------------------------------------------------
KH. Muhammad Fuad Riyadi (Gus Fuad Plered), KH. Imaduddin Ustman, Gus Abbas Buntet, Gus Baha, Gus Baha terbaru 2024, Gus Dur, Gus Iqdam, Gus Kautsar, Gus Yahya, Gus Miftah, Habib Bahar bin Smith, Habib Rizieq Shihab, Habib Kazim, Buya Arrazy Hasyim, Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Nasab Ba'alwi, Nasab Habib, Dzurriyah Nabi Muhammad SAW, Keturunan Nabi Muhammad SAW, Habib bukan keturunan Nabi SAW, NU (Nahdlatul Ulama), PBNU, PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), Anshor Banser, LasNu (Laskar Nusantara), Laskar Sabilillah, PWI (Persatuan Wartawan Indonesia), Maulid Nabi Muhammad SAW, Pilkada, Cagub (Calon Gubernur), Cak Imin (Muhaimin Iskandar), Kaltim (Kalimantan Timur), Prabowo Subianto, Megawati Soekarnoputri, Rocky Gerung, Ray Rangkuti, Prof. Menachem Ali, Doktor Sugeng Sugiharto, Tubagus Mogi Nurfadhil, KRAT Faqih Wirahadiningrat, KRT Nur Ihya Salafi, Islah Bahrawi terbaru, Khobbiri, Ba'alawi terbaru, Habib Perusak Pancasila, Gandrung Nabi terbaru.