ini dia. . !!! FAKTOR KERETA CEPAT WHOOSH MASIH RUGI

Kereta cepat Whoosh (Jakarta–Bandung High-Speed Rail) bisa mengalami kerugian karena beberapa faktor ekonomi, operasional, dan strategis. Berikut penjelasan lengkapnya 👇


---

🧾 1. Jumlah Penumpang Masih di Bawah Target

Target: Sekitar 30–40 ribu penumpang per hari.

Fakta: Rata-rata masih di bawah 20 ribu per hari (bervariasi tergantung hari libur atau weekend).
➡️ Artinya, pendapatan tiket belum cukup untuk menutupi biaya operasional dan cicilan utang proyek.



---

🚄 2. Biaya Pembangunan Sangat Besar

Total biaya proyek mencapai lebih dari Rp 100 triliun.

Sebagian dibiayai oleh utang ke Tiongkok (China Development Bank).
➡️ Maka, beban bunga dan cicilan utang tinggi, sementara pendapatan tiket masih kecil.



---

⚙️ 3. Biaya Operasional dan Perawatan Mahal

Teknologi kereta cepat butuh perawatan khusus dan suku cadang impor.

Energi listrik, SDM terlatih, dan infrastruktur (terowongan, rel, sinyal) memerlukan biaya tinggi.
➡️ Setiap hari operasionalnya mahal, bahkan saat jumlah penumpang sedikit.



---

🏙️ 4. Akses ke Stasiun Masih Kurang Nyaman

Stasiun utama (misalnya Padalarang) tidak langsung terhubung ke pusat kota Bandung.

Penumpang harus transit lagi naik kereta feeder atau transportasi lain, yang memakan waktu.
➡️ Ini membuat sebagian orang lebih memilih mobil pribadi atau kereta biasa.



---

💰 5. Harga Tiket Relatif Mahal

Tiket Whoosh berkisar Rp 250.000–Rp 350.000, tergantung kelas dan waktu.

Untuk banyak orang, terutama yang bepergian berkeluarga, mobil pribadi atau travel lebih hemat.
➡️ Hal ini menurunkan minat masyarakat untuk naik kereta cepat secara rutin.



---

🌧️ 6. Belum Ada Jalur Lanjutan (Jakarta–Surabaya)

Proyek baru sampai Bandung (Tegalluar), padahal potensi keuntungan besar ada jika rute diperpanjang hingga Surabaya.
➡️ Karena jarak pendek, keuntungan jangka panjang masih terbatas.



---

📉 7. Periode Awal Operasi Memang Biasanya Rugi

Hampir semua proyek transportasi besar (MRT, LRT, bahkan KRL di awal) mengalami rugi di tahun-tahun pertama.

Butuh waktu untuk membangun kebiasaan pengguna, promosi, dan efisiensi operasional.



---

📊 Kesimpulan:

Kerugian Whoosh tidak selalu berarti gagal, tapi merupakan fase awal investasi besar.
Selama:

jumlah penumpang meningkat,

integrasi transportasi membaik, dan

ekspansi rute dilakukan,


Whoosh bisa beralih dari rugi menjadi untung dalam beberapa tahun ke depan.