Awalnya Aku Membayari Tarif Bus Kakek Itu, Karena Kasihan. Namun Saat Suamiku Tau Kakek Itu, Diaa

Pukul tiga lebih tiga puluh pagi, alarm ponsel Fatma berbunyi nyaring, bukan sebagai panggilan semangat, melainkan sebagai lonceng dimulainya ronde tinju yang tak ada habisnya melawan realitas; di sebelahnya, sisi kasur kosong, suaminya Daniel sudah seminggu tidur di sofa dengan alasan klise yang menyakitkan. Sebelum ritual paginya dimulai, Fatma menemukan ayahnya kembali mengompol, hati kecilnya mencelos melihat mata tua itu memancarkan rasa bersalah yang teramat dalam, sebuah beban yang Fatma pikul dengan senyum demi menjaga semangat hidup Bapak. Punggungnya nyeri karena sisa encok, ia harus segera menyelesaikan tugas memandikan dan mengganti seprai ayahnya, karena jam dinding kini berdetak jahat mengejar waktu agar ia tak terlambat kerja. Celaka, saat bergegas menyambar tas, Fatma menangkap notifikasi WhatsApp yang tergeletak terbuka di meja makan, sebuah pop-up singkat yang isinya menghantam dadanya seperti palu godam: “Kontak Renny Herd sayang, makasih ya semalam kamu hebat banget…”

Dunia Fatma seakan berhenti berputar, pengkhianatan itu nyata, namun ketika ia menuntut penjelasan, Daniel justru berubah dingin, mengintimidasi, dan memintanya segera pergi agar tidak merusak mood*-nya di pagi hari. Sesampainya di rumah sakit, Fatma harus menelan ludah pahit dan menahan air mata saat Alvin, sang manajer perawat, memotongnya dengan sinis di depan umum, mengancamnya dengan kata *resign di saat ia sangat membutuhkan pekerjaan itu. Malam hari ketika Fatma kembali, tubuhnya remuk diredam kelelahan, namun amarahnya membara saat menemukan ayahnya tidak diberi makan dan popoknya berjam-jam tidak diganti, diperlakukan seperti perabot rongsokan. Puncaknya, Daniel yang selingkuh tanpa rasa bersalah, justru menuntut cerai dan mengancam akan menuntut pembagian harta gonogini atas apartemen yang dibeli dengan seluruh sisa hidup dan pesangon ayahnya yang lumpuh. Tiga hari setelah ancaman itu, surat somasi dari pengacara Daniel mendarat di meja, membuat Fatma merosot di lantai bus kota yang sesak, menangis dalam hati karena satu-satunya tempat berteduh kini terancam dirampas habis oleh lelaki yang telah mengkhianatinya, hingga sebuah kecelakaan kecil di dalam bus mempertemukannya dengan seorang pria tua lusuh, memegang tas penuh kertas yang berhamburan.

DISCLAIMER:
Cerita dalam video ini bersifat fiktif dan dibuat semata-mata untuk hiburan.
Segala kesamaan nama, karakter, tempat, atau peristiwa dengan kejadian nyata hanyalah kebetulan belaka. Video ini tidak bermaksud menyinggung, merendahkan, atau mencemarkan nama baik pihak mana pun. Segala bentuk penafsiran di luar konteks hiburan sepenuhnya bukan tanggung jawab pembuat konten.

#KisahFatma #DramaRumahTangga #SuamiSelingkuh #Pengkhianatan #CeritaSedih #PejuangKeluarga #PerawatIndonesia #HartaGonoGini #KisahIstriTersakiti #ResignAtauBertahan #FatmaKuat #PernikahanGagal #IbuKuat #RealitaKehidupan #KisahNyata #TekananKerja #Perceraian #AncamanSuami #MerawatAyah #ViralDrama