Podcast Kursi Rakyat "Mengabdi Tanpa Pasti: Suara Guru Honorer"

Bapak Dedi Wahyudi, SH, kini berusia sekitar kurang lebih 50 tahunan dan telah mengabdi sebagai guru PKN (Pendidikan Kewarganegaraan) di SMK Taruna Karya 2 Karawang selama sepuluh tahun. Sebelum menjadi guru ia bekerja di bidang Manufaktur, namun setelah resign dari bidang manufaktur, beliau memilih membagikan ilmu yang dimiliki selama menempuh pendidikannya meski jalan itu bukan pilihan paling mudah. Berbekal niat mengabdi dan keinginan menyebarkan manfaat, beliau menapaki dunia pendidikan dengan segala tantangannya. Saat pertama kali berdiri di depan kelas, rasa gugup dan canggung tentu hadir, namun Bapak Dedi selalu menyiapkan diri dan materi terbaik agar apa yang disampaikan benar-benar sampai kepada murid-muridnya.

Sebagai guru honorer, penghasilan yang diterima bergantung pada jumlah jam mengajar. Dengan total sekitar 13 jam per minggu, beliau hanya menerima kurang lebih 500 ribu rupiah per bulan, bahkan sering kali kurang dari satu juta. Angka yang begitu kecil untuk seorang kepala keluarga yang telah memiliki anak dan cucu. Namun dengan hati yang besar, beliau tetap menjalani profesinya dengan kesadaran bahwa kecukupan bukan hanya soal angka, tetapi cara menyikapinya. Di balik gaji yang sederhana, ada keteguhan seorang pendidik yang bertahan bukan karena materi, melainkan karena panggilan hati untuk terus memberi.

Tugas ini ditujukan untuk memenuhi Ujian Akhir Semester mata kuliah Manajemen Media Massa_Kelas 7A Ilmu Komunikasi
Dosen Pendamping: Hendry Roris P. Sianturi, S.Pd., M.Si.

Kelompok 2
Alfiah Dewi Aminah (2210631190004)
Alia Nuraeni (2210631190005)
Daiffa Septian Budianto 92210631190012)
Indra Pramudia Kusuma (2210631190021)

#podcast #suararakyatindonesia #fisip #kursirakyat #indonesia