KAMPUNG TENGGER NGADISARI : Bermalam di perkampungan Masyarakat Tengger, Penduduk asli Gunung Bromo
Автор: Andon Laku
Загружено: 2024-08-16
Просмотров: 901
Informasi penginapan:
Bromo Hill Homestay
0821-4074-7299
______
Jadi selama di Bromo, kami menginap di tengah perkampungan suku tengger yang diapit Gunung Bromo dan bukit lingga di desa ngadisari Probolinggo, nama penginapan kami adalah Bromo Hill Homestay.
Ngadisari adalah desa yang berada di kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Ngadisari merupakan desa yang paling dekat dengan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Semua kendaraan yang menuju ke Gunung Bromo harus berhenti di Terminal Cemorolawang yang ada di desa ini. Terminal Cemorolawang adalah terminal terakhir bagi kendaraan yang ingin menuju ke Gunung Bromo. Sebagai informasi tambahan, Desa Ngadisari ini berada di ketinggian lebih dari 2.000 meter dari permukaan laut.
Karena homestay kami berada di tengah perkampungan suku tengger, kami bisa merasakan pengalaman corak budaya masyarakat tengger di Bromo, mulai dari corak pertanian sayuran di sekitar homestay, kegiatan sehari-hari mereka sampai kami bisa mendengar pujian-pujian di acara keagamaan agama hindu tengger.
Walaupun sebagian besar suku tengger ada di sukapura probolinggo, suku tengger juga mendiami daerah tosari pasuruan, ngadas di kabupaten malang dan ranu pani di lumajang.
Nah di homestay ini kami bisa merasakan corak kehidupan masyarakat tengger sekaligus menikmati alam di sekitar desa ngadisari ini, kebetulan di desa ngadisari ini masih sangat hijau dan corak pertanian dikelola secara tradisional.
Jam 3 pagi kami bersiap, suhu ada di kisaran 10 sampai 11 deajat ya, jadi jangan lupa pakai baju yang proper.
Setelah 15 menit perjalan, kita tidak bisa lanjut sampe seruni point karena kesiangan dan sudah macet. Oh ya, suhu di sini 6 derajat celsius, berrr..
Oh iya, tadi akhirnya perjalanan kami lanjutkan dengan menggunakan ojeg hehehe. Dari titik ini, kami harus naik lagi sekitar 30 menit untuk mencapai seruni point, oh iya, untuk melihat sunrise tidak harus dari puncak seruni point ya, sepanjang perjalan ke seruni point kalian bisa berhenti dan menikmati sunrise di bromo.
Spot Sunrise View yang populer dikalangan explorer di Gunung Bromo adalah di Gunung Pananjakan. Dengan ketinggian lokasinya, tampilan secara keseluruhan dari Gunung Bromo (2.329 mdpl) serasa lebih lega dan luas. Melihat kawah gunung Bromo dari ketinggian. Seruni Point (2.436 mdpl) masih bagian dari gunung Pananjakan dan menjadi alternatif jika spot Pananjakan penuh. Untuk membedakan dengan puncak Pananjakan 1, Seruni point sering disebut juga sebagai spot Pananjakan 2. Seruni adalah nama yang populer untuk anak perempuan Jawa. Seruni memiliki arti Bunga.
Meminjam ide nama The Great Wall dari China, Seruni Point juga dikenal dengan nama yang mirip. Bangunan baru yang megah dan besar ini, untuk mencapainya perlu sedikit perjuangan dengan mulai meniti sebanyak 256 anak tangga menuju puncaknya, membutuhkan kondisi fisik yang bugar dan prima untuk mencapainya. Tapi tak perlu khawatir, menuju puncak Seruni Point juga disiapkan tempat beristirahat sejenak sebanyak 7 (tujuh) titik, kamu bisa rehat sejenak sambil menikmati sejuknya hawa Bromo.
Empat Pilar Tugu Brawijaya, Posisi yang paling jadi rebutan para explorer adalah puncak Seruni Point, bisa dikenali dengan bangunan tegak Empat Pilar Tugu Brawijaya, perlambang kejayaan kerajaan Majapahit tempo silam
Buat kalian yang belum tahu, dari seruni point kalian bisa mendapatkan pemandangan 3 gunung sekaligus dalam satu frame, yaitu gunung bromo, gunung batok dan berlatar mahameru, puncak gunung semeru, gunung paling tinggi di pulau jawa.
Bagi suku Jawa Tengger, Gunung Bromo atau Gunung Brahma dipercaya sebagai gunung suci. Setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara yakni Pura Luhur Poten Bromo dan dilanjutkan ke puncak gunung Bromo. Sebelum didirikan pura di tempat tersebut hanyalah pelataran dari semen, tempat seluruh dukun pandhita se-Tengger melakukan Upacara Kasadha. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 pada bulan kasada (keduabelas) menurut penanggalan Tengger.
Wilayah Tengger adalah tempat yang dianggap suci oleh kerajaan Majapahit. Pada masa Hayam Wuruk wilayah ini dibebaskan dari pajak kenegaraan dan dianjurkan untuk menjalankan ritual–ritual keagamaan yang fungsinya untuk menjaga harmoni antara masyarakat adat Tengger dengan lingkungan sekitarnya. Oleh karenanya Tradisi yang berkembang dalam masyarakat hingga saat ini merupakan sebuah bagian dari budaya peninggalan Majapahit yang masih terus bertahan, serta bisa memberi petunjuk tentang kehidupan masa lampau khususnya kehidupan tradisional semasa kerajaan– kerajaaan Hindu–Buddha. Kepercayaan dan tradisi lama yang merupakan warisan dari nenek moyang tersebut oleh masyarakat dilestarikan dalam bentuk tradisi.
Tags:
@WonderfulIndonesiaOfficial
@wartabromotv
@cctvsemeru
@ProbolinggoHariIni
Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео mp4
-
Информация по загрузке: