KELUAR DARI PERCABULAN, Pdt. Dr. Aya Susanti
Автор: Aya Susanti
Загружено: 2021-11-30
Просмотров: 291
KELUAR DARI PERCABULAN
Orang-orang Kristen di Korintus menghadapi tantangan besar dalam menjalani kehidupan yang kudus. Kota ini terkenal dengan imoralitasnya. Kuil Venus menampung 1.000 perempuan yang didedikasikan untuk prostitusi atas nama agama. Beberapa orang Kristen telah sangat tidak bermoral sebelum pertobatan mereka (1 Korintus 6:9-11). Maka Paulus memperingatkan mereka untuk "Keluar dari percabulan" (KJV – 1 Korintus 6:18). Nasihat itu sangat dibutuhkan hari ini.
Percabulan (amoralitas seksual) merajalela dalam budaya kita. Moralitas didefinisikan secara longgar dan didefinisikan ulang, menyebabkan banyak orang terlibat dalam perilaku berbahaya. Mereka yang mengikuti Kristus harus memiliki pemahaman yang jelas tentang apa yang salah. Hari ini orang perlu diperingatkan, agar keluar dari percabulan!" Karena banyak orang yang mendefinisikan ulang moralitas hari ini, sebaiknya kita perhatikan dulu definisi Alkitab tentang perilaku yang harus kita hindari:
I. Definisi Perzinahan
A. Ketentuan Umum
Kata Yunani yang diterjemahkan percabulan (KJV), percabulan (NKJV) adalah porneia. "Umumnya digunakan untuk merujuk pada dosa seksual apa pun".
B. Ketentuan Khusus
Zinah (moichao) - melakukan persetubuhan yang tidak sah dengan istri orang lain
Homoseksualitas (arsenokoites) - orang yang tidur dengan laki-laki seperti dengan perempuan, sodomi, homoseksual, (1 Korintus 6:9; 1 Timotius 1:10. Bestiality – berhubungan seks dengan binatang, (Imamat 18:23). Kecabulan (aselgia) - kegairahan, pesta pora, ekses seksual, tidak adanya pengekangan, keinginan yang tidak terpuaskan untuk kesenangan (Roma 13:13). Larangan zinah dapat kita hargai jika kita memahami:
II. Kehancuran karena Perzinahan
A. Menghancurkan Tubuh
Bakteri penyakit kelamin sering disebabkan oleh percabulan. Penyakit menular seksual (misalnya, herpes genital) tidak dapat disembuhkan. Banyak orang telah belajar dengan cara yang sulit seperti Salomo memperingatkan putranya, “dan pada akhirnya engkau akan mengeluh, kalau daging dan tubuhmu habis binasa, lalu engkau akan berkata: "Ah, mengapa aku benci kepada didikan, dan hatiku menolak teguran” (Amsal 5:11-12).
B. MENGHANCURKAN RUMAH TANGGA
Pernikahan yang dimaksudkan untuk seumur hidup rusak, seringkali tidak dapat diperbaiki (Matius 19:4-6). Anak-anak hancur, dengan efek emosional yang bertahan hingga dewasa (Maleakhi 2:16). Potensi pernikahan di masa depan berkurang (siapa yang menginginkan "barang rusak" karena penyakit kelamin?).
C. MENGHANCURKAN JIWA
Akan sulit untuk memaafkan diri sendiri, akan ada saling menyalahkan (Amsal 5:12-13). Kita akan kehilangan teman baik, yang kepercayaannya dilanggar (Amsal 6:30-35). Jika tidak bertobat dan tidak diampuni, tidak ada harapan.
Hendaklah kamu semua menghargai pernikahanmu masing-masing sebagai ikatan yang suci, dan jagalah hubungan antara suami-istri supaya tetap murni. Karena Allah akan menghukum setiap orang yang berbuat cabul atau zina. (Ibrani 13:4). Kita melihat mengapa Paulus menulis "Keluar dari percabulan." Itu tidak bisa dianggap enteng! Agar seseorang berhasil keluar dari percabulan, berikut adalah beberapa pemikiran tentang:
III. Penghentian Perzinahan
A. Belajar dari Yusuf
Dia berhasil melarikan diri dari percabulan dengan istri Potifar (Kejadian 39:7-12).
Yang terpenting, dia menghargai hubungannya dengan Allah. “Bahkan di rumah ini ia tidak lebih besar kuasanya dari padaku, dan tiada yang tidak diserahkannya kepadaku selain dari pada engkau, sebab engkau isterinya. Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?" (Kejadian 39:9). Menjauhi Jadi jauhi nafsu muda, mengejar kesalehan sebagai gantinya (2 Timotius 2:22).
B. Belajar dari Solomo
Salomo memperingatkan putranya tentang harga percabulan, “Hai anakku, mengapa engkau berahi akan perempuan jalang, dan mendekap dada perempuan asing? Karena segala jalan orang terbuka di depan mata TUHAN, dan segala langkah orang diawasi-Nya. Orang fasik tertangkap dalam kejahatannya, dan terjerat dalam tali dosanya sendiri. Ia mati, karena tidak menerima didikan dan karena kebodohannya yang besar ia tersesat” (Amsal 5:20-23). Salomo menasihati anak-anaknya untuk menghindari orang yang tidak bermoral.
C. Belajar dari Daud
Orang yang membuat kesalahan besar dengan Batsyeba (2 Samuel 11:3-5). Yang menyebabkan pembunuhan Uria, dan kematian anaknya (2 Samuel 11:6-17; 12:9-19). Tetapi Daud mengakui dosanya, dan bertobat (2 Samuel 12:13; Mazmur 51:1-4).
Kesimpulan
Untuk menghindari percabulan dan efeknya yang menghancurkan. Kita perlu memiliki ketabahan Yusuf, dan menerapkan kebijaksanaan Salomo. Bila perlu, kita membutuhkan pertobatan Daud. Percabulan terlalu serius untuk dianggap enteng. Perzinahan dapat menghancurkan tubuh, rumah, dan jiwa seseorang. Pengampunan itu memungkinkan (1 Korintus 6:11), tetapi konsekuensi fisik dari dosa sering tetap ada. Jadi menjauhi perzinahan, dan menjauhi percabulan, yang merupakan kehendak Allah bagi kita (1 Tesalonika 4:1-8).
Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео mp4
-
Информация по загрузке: