‎Rahasia Dahsyatnya Sepertiga Malam dalam Filosofi Jawa ‎​Dalam pandangan spiritual Jawa

Rahasia Dahsyatnya Sepertiga Malam dalam Filosofi Jawa
‎​Dalam pandangan spiritual Jawa, sepertiga malam (sekitar pukul 01.00 dini hari hingga menjelang Subuh) dianggap sebagai waktu emas atau waktu mustajab karena beberapa alasan filosofis dan energi:
‎​1. Waktu Puncak "Eling lan Waspada"
‎​Filsafat Inti: Waktu ini adalah momen di mana manusia wajib menjalankan prinsip "Eling lan Waspada" (Ingat dan Waspada).
‎​Eling (Ingat): Mengingat kedudukan diri sebagai makhluk ciptaan Tuhan dan tujuan hidup yang sejati.
‎​Waspada (Terjaga): Terjaga dari godaan hawa nafsu dan kesesatan duniawi.
‎​Praktik: Karena duniawi sedang tidur lelap (sunyi), energi spiritual (rohani) dianggap paling kuat dan jernih, sehingga sangat ideal untuk:
‎​Semedhi (Meditasi/Perenungan): Mencari kedamaian batin dan hubungan yang mendalam dengan Sang Pencipta (Sangkan Paraning Dumadi).
‎​Olah Rasa: Mengasah kepekaan batin dan intuisi.
‎​2. Momen untuk Tirakat atau Topo
‎​Tirakat: Secara etimologi berasal dari bahasa Arab thariqah (jalan), diartikan sebagai upaya batin untuk mengekang hawa nafsu dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
‎​Topo (Bertapa/Menahan Diri): Waktu sepertiga malam sering dipilih untuk melakukan topo (tirakat) karena keheningannya mendukung topo ngrowot (membatasi tidur) atau jaga malam (lek-lekan).
‎​Tujuan:
‎​Pembersihan Diri: Melepaskan diri dari ikatan duniawi dan membersihkan energi negatif.
‎​Mendapatkan Wahyu atau Pituduh (Petunjuk): Dipercaya bahwa petunjuk, ilham, atau kemudahan dalam hidup sering datang saat batin jernih di waktu ini.
‎​3. Tanda Perlindungan Leluhur (Menurut Primbon)
‎​Beberapa kepercayaan yang tercantum dalam Primbon (ilmu hitungan/ramalan Jawa) menyebutkan kaitan sepertiga malam dengan leluhur:
‎​Terbangun Tiba-Tiba: Salah satu tanda orang yang dilindungi dan dibantu oleh Kekuatan Leluhur Sakti adalah sering terbangun dari tidur di sepertiga malam (sekitar jam 12 malam ke atas).
‎​Dorongan Batin: Terbangunnya seseorang seolah didorong untuk melakukan pendekatan kepada Sang Kuasa (beribadah, berdzikir, atau tirakat) agar dimudahkan segala hajat dan urusannya.
‎​🔑 Kesimpulan Inti Filosofis
‎​Baik dalam konteks Islam-Jawa (melalui Tahajud) maupun spiritualitas murni Jawa (melalui Tirakat dan Semedhi), sepertiga malam adalah waktu di mana:
‎​Batasan antara dunia fisik dan spiritual menjadi sangat tipis. Inilah momen di mana permohonan batin (doa) dinaikkan dengan kejernihan maksimal, dan petunjuk (pituduh) dari alam semesta (atau Tuhan) paling mudah diterima.
‎​Apakah Anda ingin saya mencari video YouTube atau artikel yang membahas lebih dalam tentang konsep Tirakat atau Filsafat Eling lan Waspada?


👉 Jangan lupa like, share, dan subscribe agar pesan ini sampai ke lebih banyak orang. Saksikan Episode terbaru kita bersama Cinta Alam Semesta Saksikan hanya di Wage Sukma !
===================================
Follow me here :
Facebook Fanpage : facebook.com/hendri.qimpyong.5
Instagram : instagram.com/hendriqimpyong/profilecard/?igsh=MTZ4aXd5NnQwcXFhbQ=
Twitter : twitter.com/qimpyong12?t=ZATK46FyMWTG44qSlp5JdQ&s=09
Tiktok : Wage Sukma
===================================
For Your Information:
Buat setiap Comment, Likes, Viewers, Share dan bentuk dukungan apapun dari content video ini. Saya sebagai pemilik akun Wage Sukmaakan mendonasikan 10% dari AdSense Untuk Yatim Piatu, Defabel, saudara kita khususnya di Kab.Boyolali Dan kab.Semarang.
===================================
#wagesukma #primbonjawa #weton
#FilsafatJawa #HukumPacaran #PacaranHaram #PacaranDalamIslam #HukumKhalwat #MendekatiZina #Taaruf #UlamaIndonesia #KajianIslam #FiqihCinta #FilsafatJawaKuno #BahayaSpiritualJawa #PeringatanLeluhur #KebijaksanaanJawa #SpiritualitasJawa, #IlmuRoso
#RosoSejati
#OlahRoso
#SembahRoso
#Kejawen
#TasawufJawa
#SpiritualitasBatin
#Keheningan
#MeditasiJawa
#KearifanLokal