PART TERAKHIR KISAH MISTERI PETUALANGAN BAHLUL MISTERI PULAU API

Beberapa minggu setelah pelarian dari Mahameru Raya, Bahlul, Risa, dan Galih berkumpul di Jakarta. Kotak Kode Mahameru Raya telah diserahkan ke Pak Tua, yang kini bekerja dengan tim kecil Bahlul dari balik layar untuk menganalisis data meteorit dan jaringan penyelundupan.

Misi mereka berikutnya: Pulau Api.

"Pulau Api yang dimaksud Nurdin adalah Pulau Sembilan," jelas Pak Tua, menunjukkan peta usang di atas meja. "Pulau terpencil yang didominasi oleh Gunung Guntur Merah, gunung berapi aktif. Sulit untuk mendarat, dan medannya sangat berbahaya."

"Kenapa Nurdin pergi ke sana?" tanya Bahlul, memandangi peta itu.

"Pulau Sembilan adalah lokasi terpencil yang sempurna untuk menguji teknologi. Ingat meteorit yang dicari Pak Krisna? Jaringan ini tidak hanya ingin menjualnya. Mereka ingin menggunakannya. Dan Nurdin tahu rahasianya. Puncak Guntur Merah adalah titik akhir," jawab Pak Tua.

"Aku ikut," kata Risa. "Aku harus mendokumentasikan kebenaran, sebahaya apa pun itu."

"Aku juga," tambah Galih. "Aku punya drone baru yang bisa tahan panas tinggi. Aku akan memimpin jalan."

Bahlul memandang mereka. Ia kini memiliki tim yang kuat dan berkomitmen.

"Baik. Kita pergi ke Pulau Sembilan. Tapi ini adalah misi terakhir," kata Bahlul. "Setelah ini, janji Nurdin terpenuhi."

Perjalanan ke Pulau Sembilan sangat sulit. Mereka harus menyewa perahu nelayan rahasia untuk menghindari radar dan pengintaian. Pulau itu sendiri tampak seperti benteng alami—tebing curam dan hutan tropis yang lebat, yang didominasi oleh asap belerang yang mengepul dari puncak Gunung Guntur Merah.

Saat mereka mendarat di pantai tersembunyi yang diselimuti pasir hitam, suasana terasa mencekam. Tidak ada suara burung, hanya gemuruh pelan dari perut bumi.
#petualanganbahlul #misteripulauapi #horrorindonesia #misteri