MANEUVERING SHIP TO QUARANTINE ANCHORAGE MANILA - Ship Channel

Maneuvering kapal berlabuh oleh Mualim 2 (2nd Officer) Nurhayati Saleh atas pengawasan Nakhoda,
Hal ini utuk melatih agar kelak para perwira junior terbiasa dan kelak boleh percaya diri untuk jadi seorang Nakhoda.

Selain teori yang didapat dari bangku kuliah, Nakhoda juga harus memberikan pelajaran mengenai olah gerak kapal, dimulai dari mendekati dan menentukan tempat berlabuh dengan tepat, jarak lingkar aman (safe swing) dari kapal2 sekitar, dan bebas dari hanyut (keadaan dasar laut/sungai).

Pada saat akan menuju kesuatu tempat berlabuh perwira sudah harus diberikan petunjuk bagaimana menilai suatu keadaan tempat berlabuh dengan melihat pada peta kertas, tampilan layar radar dan ecdis, Isailor, perhatikan dasar laut, kedalaman, draft, ukc, squat, hambatan2, tanda2 navigasi yg ada dipeta, arah & kekuatan arus, arah & kekuatan angin, dan berapa lama kapal kita akan berlabuh, kebetulan pada video ini kapal kita hanya akan berlabuh selama kurang dari 2 jam dengan posisi yang diberikan oleh VTMS MANILA dan hanya terdapat beberapa kapal yang berlabuh, jadi pilih tempat berlabuh dengan jarak yang yang lebih dari 6 cables dgn kapal lain yg ukuran sama dengan kapal kita menjadi pilihan yang cukup aman, karna tempat berlabuh MANILA QUARANTINE ANCHORAHE sudah cukup familiar, dan keadaan laut saat itu angin NE 3 Beauford, Slight Sea, dengan terlebih dahulu melakukan Penilaian Resiko (Risk Assessment), Nakhoda tidak ragu2 memberikan kesempatan kepada Mualim 2 untuk tampil mengolah gerak dan melabuhkan jangkar.

Hindari datang berlabuh dengan memotong dekat dgn haluan kapal lain yang sedang berlabuh terutama disaat sedang arus kuat, angin kencang, namun datanglah mendekat dari buritan kapal lain yg sedang berlabuh, karena dgn datang mendekat melawan arus & angin walau dengan mesin stop dan dgn sisa laju cukup, kemudi masih dapat dikendalikan (masing2 kapal punya karakteristik sendiri) dengan jarak ke posisi labuh kira2 0.5 NM (5 cables).
Kemudian mundurkan kapal, setelah laju 1 nm boleh let go jangkar agar cepat makan (Brought up).

Jika bukan karena ketentuan posisi oleh VTMS, Maka jauh sebelum berlabuh perhatikan pada layar radar & peta electronic ada berapa tempat berlabuh yang masih tersedia, dan dipelajari, dilayar radar atau ecdis simulasikan tempat kosong yg ada dgn pengukuran terhadap kapal lain sekitar termasuk buoy, juga ukuran kapal lain, kemudian buat Plan A, Plan B, bahkan Plan C, pada saat kapal menuju, makin dekat kedaerah labuh maka akan semakin nampak dgn jelas, untuk memutuskan apakah akan berlabuh dgn Plan A atau Plan B, dan bahkan jika tidak memungkinkan maka kita bisa berlabuh ditempat yg mungkin lebih jauh namun sangat aman dari kapal2 lain (Plan C/abort Plan A & Plan B).
Semua itu tergantung dari kondisi yang ada, misalnya karna adanya banyak jaring nelayan/Rumpon.

Perwira Deck harus menangkap peluang ini agar kelak dia sudah terbiasa/familiar bukan saja hanya dalam hal olah gerak, tetapi bagaimana mengimplementasi BRM = Bridge Resource Management dan fungasi Management yaitu POAC.

Dengan mempraktekannya secara berulang2 maka perwira akan menjadi familiar dan makin mantap dalam melakukan olah gerak mendekati dan berlabuh jangkar.

Semoga video ini dapat memberikan motivasi kepada perwira deck termasuk cadet.

Person involved:
Anchor Station oleh Cadet Deck Eggy, Bossun Rusdy.

Olah Gerak berlabuh oleh 2nd Offier/Nurhayati Saleh uder supervised by Master.

On the Wheel Mr. Srihartono (QM).

Video Recorded on 8th July 2023.
Location Manila Quarantine Anchorage.

3B : Belajar, Berubah, Berkembang.
Sudah Belajar tidak berubah tidak akan Berkembang.

Ada pertanyaan silahkan tulis pada kolom Comments.

Follow my link:
  / capt-persobi-waldemar-511b12106  

SlideShare;

http://www.slideshare.net/Captperso/c...

Semoga video ini bermanfaat, khususnya bagi Junior Officers dan Deck Cadets.

#ShipChannel
#ChannelKapal
Wasalam,
Rob'Wild
Capt. Persobi Waldemar. M