SURGA ditelapak kaki IBU

Hadis tentang "surga di telapak kaki ibu" berasal dari kisah Jahimah yang ingin berjihad, lalu Nabi Muhammad SAW bersabda kepadanya, "Tinggallah bersama dia, karena surga itu berada di bawah kedua kakinya". Hadis ini diriwayatkan oleh An-Nasâ'i dan disahihkan oleh Al-Albani. Makna hadis ini bukanlah berarti harfiah, melainkan sebuah metafora yang menekankan pentingnya berbakti kepada ibu (birrul walidain) sebagai salah satu jalan untuk meraih surga.

Makna dan penjelasannya:
Metafora untuk menunjukkan pentingnya berbakti: Ungkapan "surga di bawah kedua kakinya" adalah kiasan bahwa dengan bersikap rendah hati, patuh, dan berbakti kepada ibu, seorang anak akan mendapatkan ridha Allah dan menjadi jalan untuk masuk surga.
Cara meraih surga: Cara yang dimaksud adalah dengan cara-cara seperti memberikan bantuan, menggunakan bahasa yang sopan, mendoakan ibu, serta memberikan semangat dan penghargaan kepadanya.
Larangan menyakiti ibu: Sebaliknya, perlakuan buruk kepada ibu justru akan menjauhkan dari surga.

Hadis terkait (versi lain yang disebut munkar):
Ada juga versi hadis yang menyatakan, "Surga di bawah telapak kaki Ibu, barangsiapa yang Ibu kehendaki dapat masuk surga dan jika Ibu berkehendak dapat mengeluarkannya dari surga." Namun, Ibnu 'Adiy mengatakan bahwa hadis ini munkar (bertentangan dengan hadis sahih lain).
Karena itu, hadis yang diriwayatkan dari kisah Jahimah adalah hadis yang lebih kuat untuk dijadikan sandaran dan disampaikan di masyarakat.

motivasi diri
-Tetapkan dan rumuskan tujuan:
-Tentukan tujuan yang ingin dicapai.
-Buat rencana strategi yang terperinci dan tertulis.
-Bagi tujuan besar menjadi beberapa bagian kecil untuk membuatnya lebih mudah dicapai.

Tujuan edukasi
-Meningkatkan kecerdasan dan pengetahuan.
-Mengembangkan keterampilan dan kreativitas.
-Membentuk kepribadian yang berakhlak terpuji dan mampu mengendalikan diri.
-Memberdayakan individu untuk mengelola dirinya sendiri dan berkontribusi pada masyarakat.