Rumah Tanpa Penjagaan, Ke Mana Satpam dan ART saat Anak Politisi PKS Tewas Ditusuk?
Автор: TribunnewsWIKI Official
Загружено: 2025-12-20
Просмотров: 9590
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - TRIBUN-VIDEO.COM - Fakta baru terungkap dalam kasus penusukan yang menewaskan MA (8), anak politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Cilegon, Maman Suherman.
Saat kejadian tragis tersebut, korban ternyata hanya berada di rumah bersama kakaknya, D (8), tanpa didampingi satpam maupun asisten rumah tangga (ART).
Peristiwa berdarah itu terjadi di kediaman Maman Suherman.
Ketika insiden berlangsung, Maman dan istrinya diketahui tidak berada di rumah.
Dalam kondisi panik, D sempat menghubungi ayahnya melalui sambungan telepon untuk meminta pertolongan.
Sesampainya di rumah, Maman Suherman mendapati MA sudah terkapar bersimbah darah.
Korban kemudian segera dilarikan ke Rumah Sakit Bethasaida, Kota Cilegon.
Namun nahas, nyawa bocah kelas 4 SD tersebut tidak berhasil diselamatkan.
Kapolsek Cilegon, Kompol Firman Hamid, mengungkapkan korban pertama kali ditemukan dalam posisi tengkurap dengan luka serius di tubuhnya.
“Ayah korban mendapati anaknya dalam kondisi tengkurap dengan luka serius, disertai pendarahan hebat,” ujar Firman.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, korban diketahui mengalami luka tusukan akibat benda tajam.
Total terdapat 14 luka tusukan di tubuh MA.
“Dari hasil pemeriksaan awal korban mengalami luka akibat tusukan benda tajam,” jelas Firman.
Sementara itu, Humas DPW PKS Banten, Kusuma Nirmala, menyampaikan bahwa MA merupakan putra dari Maman Suherman yang baru saja dilantik sebagai Dewan Pakar PKS Kota Cilegon empat hari sebelum kejadian.
Ia sempat menduga korban menjadi sasaran perampokan.
“Rumahnya disambangi rampok. Ada anaknya kelas 4 SD memergoki dan berteriak. Perampok panik langsung menusuk anak tersebut dengan pisau dan wafat saat dibawa ke RS,” katanya.
Namun dugaan tersebut dibantah pihak kepolisian.
Kasat Reskrim Polres Cilegon, AKP Yoga Tama, menegaskan bahwa kasus ini bukan perampokan, melainkan pembunuhan.
“Ini dugaan pembunuhan, dilihat dari keadaan korban di rumah sakit. Jadi bukan perampokan,” tegas Yoga.
Polisi juga memastikan tidak ada barang berharga yang hilang dari rumah korban.
Hal ini semakin menguatkan dugaan bahwa motif pelaku bukan pencurian.
“Barang berharga sampai saat ini belum ditemukan adanya barang yang hilang,” tambahnya.
Hingga kini, polisi telah memeriksa delapan orang saksi, mulai dari pihak keluarga hingga tetangga sekitar.
Yoga menyebut penyidik sudah mengantongi identitas pelaku, namun belum diungkap ke publik.
“Dugaan sudah mengarah ke mana, kita sudah bisa menuturkan titik terangnya di mana,” ujarnya.
Di tengah penyelidikan, publik mempertanyakan absennya pengamanan di rumah mewah milik Maman Suherman.
Sebuah akun TikTok bernama Pipit mengungkap bahwa saat kejadian korban hanya berdua dengan kakaknya, tanpa ditemani ART maupun satpam.
“Ada berdua sama kakaknya, kakaknya tidur di kamar atas,” tulis akun tersebut.
Pertanyaan pun mengemuka, ke mana satpam dan asisten rumah tangga saat peristiwa penusukan yang merenggut nyawa bocah 8 tahun itu terjadi.
Polisi masih terus mendalami fakta-fakta untuk mengungkap secara utuh kasus yang mengundang perhatian publik ini.
#AnakPolitisi #PKS #MamanSuherman #Cilegon #Banten #KasusPembunuhan #Satpam #ART #KeamananRumah #Kriminal
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Ternyata Anak Maman Politisi PKS Bukan Korban Perampokan, Keberadaan Satpam dan ART Dipertanyakan, https://bogor.tribunnews.com/berita-m....
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Editor Video: Fitriana Dewi
Uploader:Ghozi LuthfiRoamdhon
Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео mp4
-
Информация по загрузке: