🔴SHAHIH‼️Hukum M3nj1l4T K3m4Luan Suami/Istri Menurut Islam yang Dianjurkan & Berpahala…🔥‼️
Автор: Dokter Intim
Загружено: 2025-12-09
Просмотров: 4260
Video ini dibuat sebagai sarana edukasi halal, untuk membantu para pasangan suami-istri mencapai kehidupan rumah tangga yang harmonis, romantis, dan berkah sesuai tuntunan Rasulullah ﷺ.
Topik yang kita bahas hari ini sangat serius dan sensitif…
tapi juga sangat penting untuk kesehatan pernikahan:
Apakah dalam Islam, servis intim menggunakan mulut pada kemaluan pasangan dibolehkan?
Apakah hukumnya haram, makruh, mubah, atau bahkan pahalanya besar jika dilakukan dengan tujuan membahagiakan pasangan?
Banyak pasangan muslim yang penasaran tentang:
Hukum oral dalam pernikahan
Apakah menjilati kemaluan istri/suami diperbolehkan?
Apakah air mani najis?
Bolehkah foreplay melibatkan mulut?
Kapan suami wajib menghindari area vagina?
Apakah istri boleh meminta itu?
Di satu sisi…
banyak yang menganggap hal ini tabu dan tidak pantas dibicarakan.
Namun di sisi lain…
rumah tangga banyak retak, dingin, dan penuh prasangka hanya karena ketidaktahuan.
Maka, kita bicara ilmiah dan syar’i, bukan berdasarkan hawa nafsu atau budaya semata.
📌 Perspektif Fiqih: Apa Kata Ulama Tentang Oral Intim?
Dalam pembahasan klasik fiqih munakahat, ulama sepakat bahwa keintiman halal dalam pernikahan sangat luas.
Selama:
Tidak menyakiti pasangan
Tidak melanggar batasan syariat
Dilakukan dengan keridhaan bersama
Maka bersenang-senang itu halal.
Dua batasan utama:
1️⃣ Tidak menggauli vagina saat istri haid
(berdasarkan QS. Al-Baqarah: 222)
2️⃣ Tidak memasukkan penis ke anus
(diharamkan sepakat jumhur ulama)
Selain dua itu, mayoritas ulama:
Madzhab Hanafi
Madzhab Maliki
Madzhab Syafi’i
Madzhab Hanbali
Membolehkan foreplay dengan mulut, termasuk:
✔ mencium
✔ menjilat
✔ merangsang area intim
Selama tidak ada unsur menelan najis.
Beberapa ulama menyebut ini sebagai:
“Hak bersenang-senang suami istri.”
Ulama juga mengingatkan:
Suami wajib memperhatikan kenikmatan istri
Tidak boleh egois hanya ingin selesai sendiri
Foreplay adalah bagian dari akhlak baik dalam bercinta
Istilah dari para fuqaha:
Muqaddimah al-jimā’
Seni pemanasan yang dianjurkan.
Bahkan dalam hadits:
“Janganlah kalian mendatangi istri seperti hewan.”
(HR. Ath-Thabrani)
Artinya:
✔ Pemanasan itu sunnah adab
✔ Membahagiakan pasangan itu ibadah
Dan topik ini pernah dibahas oleh ulama kontemporer termasuk:
Buya Yahya
KH. Dawam Mualim
Syaikh Yusuf Al-Qaradawi
Lajnah Daimah Saudi
Ulama Syafi’iyyah Nusantara
Mereka berhati-hati dalam ungkapan, namun kesimpulan besarnya:
“Selama halal, tidak menyakiti, dan tidak menelan najis — diperbolehkan.”
📌 Kondisi Khusus (yang juga sering ditanyakan)
Beberapa kasus yang sering terjadi pada pasangan muslim:
1️⃣ Istri haid dan suami syahwat kuat
→ istri dianjurkan aktif membantu suami tetap halal
2️⃣ Suami ejakulasi dini / disfungsi ereksi
→ stimulasi manual/mulut dapat menjadi solusi medis dan syar’i
3️⃣ Istri belum mencapai orgasme
→ suami wajib berusaha memenuhi hak kenikmatan istri
Sebagaimana disebut ulama:
“Istri berdosa jika sengaja membiarkan suami keluar sendiri dengan tangannya.
Namun pahalanya besar jika ia sendiri yang memuaskan suami.”
Artinya:
✔ Intimasi halal itu ibadah
✔ Bernilai pahala jika saling membahagiakan
Betapa indahnya syariat Islam.
📌 Kenapa Banyak Pasangan Malu Membicarakannya?
Karena:
Pendidikan seks Islami minim
Banyak mitos tidak berdasarkan ilmu
Malu membahas komunikasi seksual
Takut dianggap “kotor”
Padahal Islam sendiri:
✔ sangat terbuka dalam membahas hak ranjang
✔ Rasul SAW menjawab pertanyaan seksual langsung dari sahabat perempuan
Maka edukasi ini:
penting, halal, dan menyelamatkan rumah tangga.
Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео mp4
-
Информация по загрузке: