ANOMAN TANDING RO RAHWANA - EGOL MAYANGKORO - KI HADI SUGITO
Автор: Perang Bharatayudha Official
Загружено: 2024-11-04
Просмотров: 32867
#wayangkulitlivemalamini
Cerita Egol Mayangkara ini diawali dengan pembicaraan di keraton Dwarawati dimana Kresna bersama para punggawa keraton menemui Baladewa. Kresna mengutarakan maksud mengundang Baladewa, yaitu untuk meminta pertolongan membunuh dan mengambil darah Anoman (Resi Mayangkara) yang dibutuhkan untuk tumbal karena adanya ‘tugu baja raksasa tiban’ di alun-alun Dwarawati yang memberi dampak pada kesengsaraan rakyat Dwarawati, yaitu banyak warga menderita – siang sakit malamnya mati, malam sakit paginya mati.
Dengan berat hati, Baladewa bersedia pergi ke pertapaan Kendalisada untuk meminta darah Resi Mayangkara. Sementara Setyaki, Udawa dan Samba mempertanyakan bahwa ada keanehan dalam rencana untuk membunuh Anoman tersebut sehingga Udawa menyamar sebagai emban untuk mengetahui apa sebenarnya yang terjadi dalam kedaton. Ternyata dalam kedaton Kresna menemui seorang pandita Begawan Darumaya yang sudah ditemani oleh Durna dan beberapa punggawa Ngastina. Mereka merencanakan akan mengirim Durna untuk memperdayai Pandawa agar mau dibawa ke Dwarawati. Supaya tidak ketahuan Durna keluar dari kedaton Dwarawati, Begawan Darumaya memasukkan Durna kedalam cupu kencana agar bisa dibawa keluar oleh seseorang dan dihantar ke Ngamarta guna memperdayai Pandawa. Namun Udawa yang sudah menyamar sebagai emban melihat adanya rencana yang mencurigakan itu, lalu secepat kilat merebut cupu yang sudah berisi Durna dan dibawa lari keluar kedaton untuk dilaporkan kepada Setyaki dan Samba. Begawan Darumaya, Kresna dan orang-orang Ngastina heboh melihat kejadian itu sehingga Sengkuni disuruh keluar untuk mencari emban yang kurang ajar tersebut.
Di luar, emban yang sudah kembali menjadi Udawa menemui Setyaki dan Samba untuk memberitahu tentang rencana Kresna yang mencurigakan tersebut yang sudah melakukan konspirasi bersama seorang pandita dan para punggawa Ngastina. Setyaki memecah cupu dan keluarlah Durna yang kemudian dikejar Setyaki. Akhirnya terjadi pertempuran antara Setyaki bersama punggawa Dwarawati dengan orang-orang Ngastina/Kurawa yang akhirnya mundur karena tidak kuat menandingi Setyaki. Namun karena segan dengan Kresna, dan diperkirakan bahwa pandita yang berada dalam kedaton itu sangat sakti, maka Setyaki segera mendahului pergi ke Ngamarta untuk memberitahu akan kejadian di Dwarawati sehingga Pandawa tetap waspada.
Baladewa pun pergi ke Kendalisada dihantarkan oleh patih Pragota untuk meminta darahnya Resi Mayangkara (Anoman). Bagaimana Baladewa menghadapi Resi Mayangkara dan bagaimana kemelut di Dwarawati akhirnya bisa terkuak dan para penjahat akhirnya bisa ditaklukkan
Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео mp4
-
Информация по загрузке: