Rakor & Pelatihan Cyber
Автор: ldii gresik
Загружено: 2025-07-29
Просмотров: 4
DPD LDII Gresik Gelar Pelatihan Cyber: Edukasi Etika Digital dan Keamanan Siber di Era AI
Gresik, 24 Juli 2025 – Dalam upaya membekali warga dengan literasi digital dan kesadaran terhadap keamanan informasi di era teknologi canggih, DPD LDII Kabupaten Gresik menyelenggarakan Pelatihan Cyber pada Rabu malam, 23 Juli 2025, pukul 20.00 WIB. Bertempat di gedung DPD LDII Gresik, acara ini menjadi bagian dari agenda strategis dalam penguatan kapasitas sumber daya manusia LDII di bidang teknologi informasi.
Kegiatan ini dibuka oleh KH. Abdul Muis Zuhry, S.E., S.H., M.M., Ketua DPD LDII Kabupaten Gresik, dan menghadirkan narasumber utama Muhammad Zaini, S.Si., Ketua TIAT (Teknologi Informasi Aplikasi Telematika) DPD LDII Gresik.
Mewaspadai Bahaya Informasi Negatif dan Penyalahgunaan Digital
Dalam sambutannya, KH. Abdul Muis Zuhry mengingatkan bahwa perkembangan dunia digital tidak boleh membuat umat lengah. Ia menekankan pentingnya pemahaman terhadap Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), khususnya Pasal 22 ayat 3, yang berkaitan dengan penyalahgunaan akses dan sistem elektronik.
"Di era seperti ini, siapa pun bisa jadi penyebar informasi—baik itu kebaikan atau keburukan. Maka kita harus pandai memilih dan memilah, serta tidak menjadi bagian dari penyebaran informasi yang merusak," tegasnya.
Beliau juga menekankan pentingnya peran warga LDII sebagai agen informasi positif, dengan menyampaikan kebenaran secara santun, bertanggung jawab, dan mendidik, sejalan dengan prinsip dakwah bil qolam (dakwah melalui tulisan dan media).
Teknologi sebagai Alat, Bukan Ancaman – Peran Strategis AI dan Literasi Keamanan Digital
Memasuki sesi materi, Muhammad Zaini, S.Si. membuka paparannya dengan penegasan bahwa perkembangan teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI) telah membawa perubahan besar dalam cara manusia bekerja dan berkomunikasi.
“Dulu kita mengandalkan tenaga dan waktu, sekarang banyak hal bisa dibantu dengan AI. Tapi di balik kemudahan itu, ada tanggung jawab untuk memahami, mengontrol, dan melindungi,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa melek digital bukan pilihan, tetapi kebutuhan, terutama di tengah inovasi yang terjadi nyaris setiap hari. Tak hanya membuka peluang kerja dan penghasilan, teknologi juga membuka celah bagi oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan tindak kejahatan siber seperti pencurian data, penipuan online, hingga sabotase digital.
Pentingnya Menjaga Data Pribadi dan Sistem Informasi Organisasi
Salah satu hal yang paling disorot dalam pelatihan ini adalah kesadaran menjaga data pribadi dan organisasi. Ia mencontohkan bagaimana data KTP seseorang bisa disalahgunakan untuk pinjaman online ilegal, atau bagaimana produk yang belum dipublikasikan bisa bocor ke pesaing karena lemahnya sistem keamanan digital.
“Menjaga keamanan cyber bukan hanya urusan teknis, tapi juga soal budaya sadar digital. Kalau kita tidak hati-hati, bisa jadi kita sendiri yang membuka pintu untuk kejahatan itu masuk,” tegas Zaini.
Tiga Pilar Keamanan Cyber: Teknologi, Proses, dan SDM
Dalam penjelasannya, Zaini menekankan bahwa keamanan dunia maya tidak hanya soal perangkat atau software, tetapi menyangkut tiga komponen utama:
Teknologi – perangkat dan sistem yang digunakan harus diperbarui dan dilindungi dengan standar keamanan terbaru.
Proses – organisasi perlu memiliki SOP (Standard Operating Procedure) yang jelas dalam pengelolaan data.
SDM / Pelatihan – pengguna sistem harus paham potensi ancaman dan cara menghadapinya.
Ia juga menyampaikan bahwa tujuan utama dari keamanan siber meliputi:
Kerahasiaan (Confidentiality) – memastikan data hanya diakses oleh pihak yang berwenang
Integritas (Integrity) – menjamin data tidak dimodifikasi oleh pihak tidak sah
Ketersediaan (Availability) – memastikan sistem dan informasi selalu tersedia saat dibutuhkan
Menjadi Masyarakat Digital yang Tangguh dan Bertanggung Jawab
Melalui kegiatan ini, DPD LDII Gresik berharap warga LDII, khususnya generasi muda, tidak hanya menjadi pengguna teknologi yang pasif, tetapi juga pengelola informasi yang bijak dan aktif menciptakan ruang digital yang sehat dan produktif.
Pelatihan cyber ini menjadi penegas bahwa dalam dunia yang semakin digital, ketahanan informasi menjadi bagian dari ketahanan moral dan organisasi. Dengan memperkuat pemahaman hukum, etika, dan keamanan digital, warga LDII diharapkan mampu bersaing secara positif dan menjaga marwah dakwah di era teknologi.
Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео mp4
-
Информация по загрузке: