Pertempuran Laut Natuna? Ini dia Pesan dari Prajurit di Tahun 2034!

NATUNA, PESAN DARI MASA DEPAN!

Aku, Laksamana Arif Rahman Hakim, berbicara dari atas kapal ini. Aku harap, saat kamu mendengar ini, kamu sudah jauh lebih bijaksana dari sepuluh tahun yang lalu. Namun, ada sesuatu yang harus kamu ingat, sesuatu yang mungkin sulit untuk diterima.

Kini tahun 2034, dan Natuna... bukan lagi milik kita. Rakyat di sana terhimpit dalam ketidakadilan, hidup dalam ketakutan di tanah yang seharusnya milik mereka. Kamu mungkin masih ingat, sepuluh tahun lalu, bagaimana kamu meremehkan ancaman yang sudah nyata di depan mata. China, dengan nine dash line mereka, terus mengklaim wilayah yang bukan hak mereka. Saat itu, mungkin kamu berpikir ini hanya perdebatan di meja diplomasi, sesuatu yang bisa diselesaikan dengan kompromi.

Tapi lihatlah sekarang. Mereka tak lagi hanya bicara tentang sembilan garis. Kini, mereka telah menggambar ulang peta laut dengan ten dash line. Mereka semakin percaya diri, dan Natuna menjadi korbannya. Semua ini terjadi karena, pada 2024, kita tidak cukup kuat untuk melindungi apa yang seharusnya kita jaga.

Natuna, yang dulu kaya akan sumber daya, kini telah diambil alih. Nelayan-nelayan yang dulu menggantungkan hidup dari laut luas kini hanya bisa menatap lautan mereka yang dijaga kapal-kapal asing. Mereka yang dulunya bebas, kini perlahan dijajah, bahkan di tanah mereka sendiri.

Kamu tahu siapa yang bertanggung jawab? Kita semua. Dan kamu. Karena saat ada kesempatan untuk melawan, kamu tidak cukup berani. Kamu kira ini hanya urusan negara-negara besar yang tak akan menyentuh rakyat kecil seperti kita. Tapi nyatanya, justru mereka yang pertama kali merasakan dampaknya.

ayo jaga natuna sekarang dengan suaramu, ketikanmu, dan dukunganmu!

#JagaNatuna
#LombaReelsISDS
#KedaulatanIndonesia