#Virtual
Автор: SD Muhammadiyah 1 Surakarta
Загружено: 2020-07-20
Просмотров: 734
#SeruBelajarKebiasaanBaru
#BersamaHadapiKorona
#MeneguhkanSekolahBerkemajuan
#RamahAnak
“Menyambut Tahun Ajaran di Kenormalan Baru, Semua Terlibat Semua Hebat”
#direktoratsekolahdasar #gemapertiwi2020 #haripahlawan #cintatanahair
Virtual Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Tengah Covid-19
Tahun Pelajaran 2020/2021
Sekolah Rujukan Nasional SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Jawa Tengah
Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta terakreditasi A (Unggul) menggelar Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) secara daring (dalam jaringan) atau online imbas Covid-19, Rabu (15/7/2020)
MPLS salah satu wadah kegiatan. Memperkenalkan wajah sekolah kepada peserta didik baru sebagai anak bangsa yang meliputi sarana prasarana, program unggulan sekolah termasuk kegiatan sebanyak lebih dari 30 ekstrakurikuler yang muaranya peserta didik baru bisa mengenal lebih dekat bagimana kondisi sekolah.
Diikuti 109 siswa baru dihelat selama tiga hari dengan beragam materi mulai Senin, 13 Juli 2020 hingga 15 Juli 2020.
Dalam MPLS, SD Muhammadiyah 1 Ketelan juga mentasbihkan diri sebagai sekolah rujukan, sekolah pendidikan karakter, berbasis TIK dan Budaya.
Tim kelas 1 SW Winarsi SAg SPd, Dra Novi Saptina, Ria Susanti SPi SPd Yuliarto Wiku Prabowo SE, Eny Khusnul Khotimah SPd, Pinggir S.Pd, Siti Zakiyah Rakhmawati SPd, dan Ridho Padri P SPd.
“Selamat datang anak-anakku, sekolah rujukan, sekolah pendidikan karakter, berbasis TIK dan Budaya, sekolah kita saat ini berusia 85 tahun sudah banyak prestasi baik akademik maupun non akademik, berbanggalah. Seharusnya saat ini kita dapat bersua, karena wabah kita bertemu secara online. Mudah-mudahan tidak mengurangi hikmah dan esensi dari kegiatan MPLS. Selanjutnya akan diperkenalkan sekolah kita baik sarpras, kegatan ekstrakurikuler, kegiatan pembelajaran, dan saat ini pembelajaran masih dilakukan dalam jaringan atau daring pembelajaran jarak jauh serta harus tetap semangat,” jelas Kepala Sekolah Hj Sri Sayekti saat memberikan opening kanal Youtube Radio Solo Belajar.
Pembelajaran tatap muka dilaksanakan sesuai dengan izin pemerintah. Pembalajaran tatap muka dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat.
“Jangan khawatir sekolah akan memberiakn panduan. Ingat, terus bangun PHBS perilaku hidup bersih sehat di manapun berada,”tuturnya.
Menurut Sayekti, hal yang paling penting prinsip kebijakan pendidikan di masa pandemi Covid-19 adalah kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat merupakan prioritas utama dan wajib dalam menetapkan kebijakan pembelajaran.
“Ayo selalu pakai masker ketika keluar rumah, rajin cuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir, jaga jarak dengan orang lain minimal 1,5 meter dan hindari kerumunan, jangan keluar rumah jika tidak ada keperluan yang sangat mendesak, semoga Allah Swt., memberikan kemudahan kelancaran menyelesaikan studi, dengan baik,”paparnya.
Di akhir sambutannya, Sayekti berharap dengan adanya materi pengantar kepala sekolah, perkenalan guru kelas 1, pengenalan lingkungan sekolah, penyampaian informasi ekstrakurikuler dan tata tertib sekolah semoga peserta didik baru untuk menyadari tantangan masa depan yang membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dalam prestasi dilandasi akhlakul karimah bersih sehat hijau dan lestari.
Inovatif, Sekolah ini Kombinasikan YouTube dan Radio Sebagai Metode Pembelajaran
Di masa pandemi COVID-19 sekarang ini, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah diharuskan dilakukan secara virtual. Baik menggunakan aplikasi YouTube, Zoom ataupun aplikasi lainnya.
Namun berbeda dengan yang dilakukan SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Surakarta yang mengkombinasikan YouTube dengan Radio sebagai metode pembelajaran di saat pandemi COVID-19.
"Untuk alasannya sebenarnya, salah satunya ingin inovasi saja, ingin mencari sesuatu yang baru. Mungkin biasanya image orang itu radio membosankan, jenuh hanya suara-suara saja. Nah, di situ kami punya inisiatif untuk menggabungkan Radio dan YouTube tersebut," ungkap Danardono Sri Pamungkas, koordinator Pengelola Radio Solo Belajar.
Secara konsep sebenarnya sama saja seperti radio biasanya, hanya saja ditambahkan media visual YouTube.
"Pada dasarnya sama seperti radio-radio pada umumnya tidak menghilangkan esensi bahwa itu radio. Hanya saja memang kami tambahkan media visual melalui YouTube. Jadi seperti layaknya orang-orang lagi siaran, tetapi kita shoot sekalian terus bisa dilihat pemirsa di mana pun berada,"imbuhnya.
Menurut Danardono, Radio YouTube ini akan diaplikasikan pada minggu depan. Sedangkan untuk materinya sesuai dengan yang diajarkan di sekolah seperti materi tematik, karakter, dan lain-lain.
"Karena ini baru pertama kali, semoga tidak ada kendala yang signifikan. Kami berusaha untuk memenuhi alat-alat atau kebutuhan agar siaran radio tersebut dapat berjalan lancar dan bagus," pungkasnya.
Humas, Jatmiko.
Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео mp4
-
Информация по загрузке: