Wayang Sapuh Leger Bagian #1#

Sapuh Leger" dalam konteks upacara keagamaan Hindu Bali, khususnya pada hari Tumpek Wayang, merujuk pada upacara pembersihan atau penyucian diri, khususnya bagi mereka yang lahir pada wuku Wayang. Istilah "sapuh" berarti membersihkan, sedangkan "leger" atau "leget" berarti kotor atau mala (energi negatif). Jadi, sapuh leger secara harfiah berarti "membersihkan kotoran" atau "membersihkan mala". 

Wuku Wayang:

Dalam kalender Bali, wuku Wayang adalah satu dari 30 wuku dalam siklus satu tahun. Anak yang lahir pada wuku Wayang dianggap memiliki potensi mengalami gangguan atau pengaruh buruk dari Bhatara Kala. 

Bhatara Kala:

Bhatara Kala adalah tokoh dalam mitologi Hindu Bali yang digambarkan sebagai raksasa yang gemar memangsa anak-anak. 

Upacara Sapuh Leger:

Upacara ini bertujuan untuk menetralisir energi negatif dan memberikan perlindungan dari pengaruh Bhatara Kala bagi mereka yang lahir pada wuku Wayang. 

Prosesi:

Upacara ini biasanya melibatkan seorang dalang yang mementaskan wayang kulit khusus yang disebut wayang sapuh leger, serta penggunaan air suci (tirta) yang telah diberkati. 

Dengan demikian, sapuh leger bukan hanya sekadar upacara pembersihan, tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam dalam menjaga keseimbangan dan keharmonisan hidup, terutama bagi mereka yang lahir pada wuku Wayang. 

sumber: google/makna sapuh leger