Langkat Dikepung Banjir: Dapur Umum Jadi Nadi Harapan Ribuan Pengungsi

Di tengah kepungan air bah yang melumpuhkan aktivitas ribuan warga di Kabupaten Langkat, sebuah kesibukan berbeda justru tampak di halaman Kantor Dinas Sosial setempat pada Kamis petang, 4 Desember 2025. Saat sebagian wilayah seperti Besitang hingga Tanjung Pura masih terendam air keruh yang memaksa warga meninggalkan rumah mereka, uap panas dari kuali-kuali besar di dapur umum ini menjadi simbol harapan yang masih menyala. Di sinilah, Wakil Menteri Sosial Republik Indonesia, Agus Setia Budi, hadir menembus lokasi bencana untuk memastikan negara benar-benar hadir di tengah penderitaan rakyatnya.

Kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Didampingi oleh Bupati Langkat, Syah Afandin, dan Sekretaris Daerah, Amril, Wamensos langsung menggelar rapat darurat di lokasi sebelum meninjau dapur umum yang menjadi jantung logistik penanganan bencana. Aroma masakan yang diolah oleh tangan-tangan cekatan para relawan dan kaum ibu menjadi bukti nyata keseriusan penanganan. Dalam tinjauannya, Agus Setia Budi memastikan bahwa rantai pasokan makanan tidak boleh terputus sedikitpun, mengingat ribuan warga di pengungsian kini menggantungkan hidup sepenuhnya pada bantuan pemerintah.

Kementerian Sosial telah menetapkan target logistik yang masif untuk menanggulangi krisis pangan ini. Agus Setia Budi menegaskan bahwa pihaknya menyalurkan 6.000 porsi makanan siap saji setiap harinya. Bantuan ini didistribusikan secara disiplin dalam tiga sesi, 2.000 porsi pagi, 2.000 siang, dan 2.000 malam, untuk memastikan perut para pengungsi tetap terisi di tengah dinginnya suasana pengungsian. Langkah ini diambil karena kebutuhan pangan adalah prioritas paling mendesak yang tidak bisa ditunda sedetik pun bagi warga yang kehilangan akses dapur mereka sendiri akibat banjir.

Namun, urusan bencana tidak berhenti pada urusan perut semata. Dalam pernyataannya usai meninjau kesiapan relawan, Wamensos mengungkapkan rencana jangka panjang pasca-banjir. Kementerian Sosial berkomitmen untuk segera berkoordinasi dengan kementerian terkait guna menyuplai kebutuhan obat-obatan yang krusial mencegah wabah penyakit, serta merancang skema perbaikan perumahan warga yang rusak diterjang air. Kunjungan ini ditutup dengan pemandangan menyentuh saat tim relawan ibu-ibu terus berjibaku membungkus ribuan nasi, sebuah potret gotong royong yang menegaskan bahwa di tengah musibah, solidaritas dan kehadiran negara adalah penguat utama bagi Langkat untuk bangkit kembali.





#snn #sibnewsnetwork #langkat #banjir #dapurumum #pengungsi