Warga Rempang Di Serang Dan Di Ancam Serta Di Pukul Secara Brutal
Автор: Batam Pos
Загружено: 2024-12-18
Просмотров: 104
Bentrokan pecah antara warga Sembulang Hulu, Rempang, Batam, dengan puluhan karyawan PT Makmur Elok Graha (MEG) pada Rabu (18/12) dini hari, sekitar pukul 00.50 WIB.
Insiden yang bermula dari perselisihan terkait spanduk penolakan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City itu menyebabkan delapan warga luka-luka, beberapa mengalami cedera serius seperti patah tulang dan luka akibat senjata tajam. Sementara itu, seorang karyawan PT MEG yang sempat disandera dikabarkan koma.
Peristiwa bermula pada Selasa (17/12) malam, ketika beberapa pekerja PT MEG diduga merusak spanduk penolakan relokasi warga yang dipasang di wilayah Sembulang Hulu. Menurut Asmah, warga Sungai Buluh, tindakan itu memicu amarah masyarakat yang pada akhirnya menangkap salah satu pekerja dan membawanya ke posko warga.
“Kami menahan dia di posko untuk menunggu polisi. Selama ini spanduk-spanduk kami sering dirusak, jadi kami merasa perlu mengambil tindakan,” katanya.
Bentrok ini semakin memperkeruh hubungan antara warga Rempang dan PT MEG yang terlibat dalam proyek Rempang Eco City. Warga secara tegas menolak keberadaan perusahaan tersebut, yang dianggap merusak ketenangan dan kenyamanan mereka.
“Kami ingin PT MEG keluar dari wilayah ini. Selama mereka ada di sini, kami terus merasa terancam,” ujar Asmah.
Situasi semakin memanas saat puluhan pekerja PT MEG mendatangi lokasi dengan mobil, motor, dan lori. Mereka diduga membawa senjata seperti parang, pisau, dan kayu, lalu menyerang posko warga.
Edi, salah seorang warga yang menjadi korban, menceritakan upayanya melindungi anaknya dari serangan.
“Mereka datang langsung menyerang. Anak saya diancam, ditodong pakai parang, akan dibunuh. Saya melindungi anak saya, tapi malah dipukul dan disabet parang di punggung,” katanya.
Menurut warga, serangan itu tidak berhenti di posko Sembulang Hulu. Para pekerja PT MEG juga bergerak ke Sungai Buluh, menyerang warga yang tidak tahu-menahu, termasuk anak-anak.
Kronologis Kejadian Versi PT MEG
Sementara itu, pihak PT MEG menyebut kejadian bermula saat lima anggotanya melakukan patroli rutin di wilayah tersebut. Salah satu anggota, yang terpisah dari rombongan, menjadi korban pengeroyokan oleh warga setempat.
“Rekan kami diserang, dipukuli, dan diikat hingga tidak sadarkan diri. Polisi sempat kesulitan mengevakuasi karena dihalangi warga,” ujar Angga, anggota tim keamanan PT MEG.
PT MEG mengklaim tindakan mereka tidak bermaksud memprovokasi warga, tetapi justru untuk menjaga keamanan wilayah. Perwakilan tim hukum PT MEG, Rio Sibarani, menyayangkan insiden ini dan meminta aparat hukum bertindak tegas.
“Tindakan kekerasan seperti ini tidak bisa dibiarkan. Kami mendesak pemerintah untuk segera mengusut tuntas kasus ini,” kata dia.
Reporter: Arjuna
Editor: Fiska Juanda
#news #rempang #warga #indonesia
Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео mp4
-
Информация по загрузке: