Bencana Sumatera Jadi Alarm Nasional, Alissa Wahid: Jangan Andalkan Solidaritas Warga Saja

JAKARTA, KOMPAS.TV - Alissa Wahid menyoroti munculnya dua wajah masyarakat di tengah bencana. Di satu sisi ada kemarahan, kritik, dan kekecewaan publik, namun di sisi lain muncul kekuatan khas Indonesia: solidaritas warga bantu warga.

Meski demikian, Alissa menegaskan solidaritas tidak boleh dijadikan alasan untuk melepas tanggung jawab negara.

"Warga bantu warga itu penopang, tapi tidak boleh menjadi andalan utama. Tanggung jawab pemerintah melayani korban bencana tidak bisa dilimpahkan ke masyarakat," tegasnya.

Alissa juga menilai bencana Sumatera harus menjadi pelajaran berharga. Menurutnya, bencana yang terus berulang menandakan bangsa ini belum lulus belajar, karena pembangunan masih diputuskan secara terpisah, semata-mata berbasis ekonomi, dan mengabaikan lingkungan serta suara rakyat di akar rumput.

Sementara itu, Pemikir Kebinekaan Sukidi menyebut Indonesia saat ini berada di titik nadir akibat kerusakan ekologis yang membunuh kemanusiaan.

"Kerusakan ini lahir dari keserakahan dan ekonomi ekstraktif yang tidak akan membawa kemakmuran bangsa," kata Sukidi.

Ia menekankan, semangat Natal seharusnya menjadi momentum untuk menghadirkan keselamatan bagi keluarga-keluarga yang rapuh akibat bencana, ketidakadilan ekonomi, dan krisis ekologis. Sukidi juga mengajak publik meneladani spirit Orang Samaria yang Murah Hati, sebagai panggilan kemanusiaan untuk menolong tanpa syarat.



Bagaimana menurut Anda?
Selengkapnya saksikan di sini:    • [FULL] Banjir Sumatera dan Pesan Natal bag...  



#natal #bencana #indonesia

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/639509...