LAMALERA, KISAH DESA PEMILIK SAMUDRA (3) Orang Lamalera bukan nelayan. Mereka adalah pemilik samudra

LAMALERA, KISAH DESA PEMILIK SAMUDRA

Lamalera merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Wulandoni, kabupaten Lembata, provinsi Nusa Tenggara Timur.

Desa ini terkenal seatero dunia, karena warganya merupakan pemburu mamalia terbesar di lautan yaitu paus. Tradisi perburuan paus ini sudah dilakukan sejak nenek moyang mereka ratusan tahun lalu.

Mereka bukan nelayan. Mereka tidak melaut setiap hari. Mereka adalah leva alep, pemilik samudra.

Perburuan paus dilakukan secara tradisional. Mereka menggunakan perahu kayu tanpa mesin atau disebut tena atau peledang dengan layar terbuat dari anyaman daun pandan dan tombak yang diikat pada seutas tali. Tali ini terbuat dari kapas yang dipintal dan dilumuri getah kulit pohon turi sebelum dikeringkan.

Para pemburu paus ini tidak sembarangan berburu paus. Mereka menganggap perburuan paus sebagai berkah leluhur. Mereka hanya berburu jenis paus sperma, tidak menikam paus biru, tidak membunuh paus yang bunting dan anakan paus. Mereka mempercayai bila aturan ini dilanggar maka musibah akan menimpa kampung mereka.

Tradisi Lamalera atau Tradisi Leva diadakan sekitar Mei hingga November, yang merupakan bulan migrasi paus. Mamalia laut itu melintasi Laut Sawu, bermigrasi dari Laut Banda menuju Samudera Indonesia.

Namun musim berburu paus adalah sepanjang tahun, dimana ada paus yang melintas dan mereka lihat, maka perburuan pun dimulai.

Paus pilot hasil berburu kemarin akan dipotong-potong oleh penduduk pagi ini. Daging, kulit dan tulangnya akan dibagi sesuai jasa mereka dalam perburuan.

Paus pilot adalah sejenis paus dalam ukuran lebih kecil, orang Lamalera bilang lumba-lumba besar, karena spintas memang mirip lumba-lumba. Paus pilot yang tertangkap berukuran panjang 4 meter.

Dagingnya seolah-olah persembahan kampung bagi para janda, fakir miskin, dan yatim piatu, mereka prioritas yang mendapat bagian lebih dulu.

Mama-mama datang membawa ember lalu membawa bagian daging atau kulit yang mereka terima untuk di cuci di air laut.

Daging paus yang tidak habis dimakan lalu dijemur. Maksudnya agar daging awet dan jadi persedian makanan untuk kemudian hari. Sementara kulitnya diambil minyaknya untuk lampu minyak

Daging dan kulit paus ini juga bisa dijadikan alat barter untuk ditukar dengan hasil bumi sepeti buah-buahan, ubi, kapas, sayuran dan hasil bumi lainnya di pasar yang digelar seminggu dua kali.

Terimakasih,
Music : Lamalera Putra Lautan
Karya : Ivan Nestorman
Sumber Channel Youtube : Melkior Mudamaking :    • LAMALERA, PUTRA LAUTAN (REAGE VERSION)  

#lamalera #kampunglamalera #pemburupauslamalera #lembata #pulaulembata #teluksolor #teluklarantuka #telukatu #adonara #pelabuhanlarantuka #pelabuhanwaiwerang #pelabuhanlewoleba

#DodyAdventure

Any inqueries email to :
[email protected] or call HP / WA 0851 7337 0262

Follow saya di :

YOUTUBE (UPDATE VIDEO TERBARU) :    / @dodyadventure  

INSTAGRAM | @dody_adventure/  / dody_adventure  

TIK TOK :   / dodyadventure  

FACEBOOK | Dody Johanjaya |   / dodyjohanjaya  

WEBSITE : www.DodyAdventure.com/