🔴LIVE : Ada Latihan Bedhaya Ketawang di Masa Berkabung 40 Hari, Bebadhan PN XIV Purboyo Menyayangkan
Автор: Tribun Solo Official
Загружено: 2025-12-08
Просмотров: 3926
TRIBUNSOLO.COM - Latihan bedhaya ketawang dilakukan pada Selasa (9/12/2025) di Sasana Sewoko Keraton Kasunanan Surakarta. Penghageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta GKR Panembahan Timoer Rumbai Kusuma Dewayani menyayangkan adanya latihan ini di masa berkabung 40 hari wafatnya Sinuhun Pakubuwono XIII.
“Kami menyayangkan,” ungkapnya saat dihubungi.
Ia juga telah mengkonfirmasi latihan ini tidak atas perintah Pakubuwono XIV Purboyo. Sejauh ini tidak ada perintah untuk melakukan latihan tarian sakral tersebut.
“Bukan, bukan sudah dipastikan karena sinuhun tidak memberikan perintah untuk membuat sajen. Sinuhun juga tidak memerintahkan penari atau bedhayanya untuk latihan. Ini bukan dari bebadannya sinuhun,” ungkapnya.
Namun, ia sendiri tak ingin menghentikan latihan ini meski digelar di masa berkabung dan tanpa perintah sinuhun. Ia tidak ingin memperkeruh suasana.
“Capek yang ribut. Nanti kalau kami datangin kami ini nanti ribut nanti dipelintir pelintir lagi sudah capek ya. Ya kami sudah pasrahkan sama leluhur nanti yang benar atau yang uh tidak benar akan disingkirkan sendiri,” tuturnya.
Selama ini, yang menyerukan masa berkabung 40 hari dari pihak Lembaga Dewan Adat (LDA). Ia sendiri heran justru dari pihak mereka yang saat ini justru menggelar tari bedhaya ketawang lengkap dengan iringan gamelan.
“Masa berkabung itu yang yang sudah sudah itu setelah 7 hari sebenarnya. Kenapa keluar 40 hari itu kami juga. Kurang mengerti ya dari pihak sebelah kan mengeluarkan itu 40 hari. Kalaupun sekarang ini mereka mengklaim bahwa bermasalah berkampung ke 40 hari ini sangat disayangkan sebelum satu hari kenapa kok Gusti Moeng sendiri yang menyatakan setelah 40 hari tapi kok ini sebelum ada 40 hari ada bedhaya ketawang,” tuturnya.
Ia tak memungkiri ada semacam pengecualian. Namun, tradisi masa berkabung selama 40 hari juga semestinya dihormati.
“Sebenarnya kan sebetulnya bedhaya ketawang itu bisa disuwak. Melihat kondisi keraton seperti apa. Tapi kalau beliau itu melihat ini adalah paugeran atau adat. Nah katanya kemarin 40 hari. Itu juga paugeran,” terangnya.
Ketua Eksekutif LDA KPH Eddy Wirabhumi saat dikonfirmasi mengaku tidak tahu-menahu mengenai latihan ini. Namun, ia sendiri tidak membantah jika latihan ini diadakan oleh LDA.
“Saya sendiri di luar. Saya nggak tahu. Saya sedang di luar saya tidak tahu dengan yang ada di sana,” ungkapnya.
(*)
Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео mp4
-
Информация по загрузке: