Live: Kajian subuh ust.Abu Sulthon,MA ahad 7 Desember 2025 di Masjid Nurul Iman Intan Lestari

Ceramah subuh Ustadz Abu Sulthon,MA ahad 7 Des 2025
Di Masjid Nurul Iman Intan Lestari
TEMA: “Takwa di Setiap Keadaan: Bekal Terbaik Menuju Dunia dan Akhirat”

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa Ta‘ala. Kita memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan keburukan amal perbuatan kita. Barang siapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barang siapa yang Allah sesatkan maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk. Ashhadu alla ilaha illallah wahdahu la syarika lah, wa ashhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluh. Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala alihi wa ashabihi ajma‘in.

Jamaah yang dirahmati Allah, marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa. Ketakwaan adalah bekal terbaik dalam menjalani kehidupan, baik di dunia maupun di akhirat. Allah Subhanahu wa Ta‘ala berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa dan janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan Muslim.” Ketakwaan bukan sekadar ucapan, bukan pula hiasan lisan, tetapi ia adalah sikap hati yang diwujudkan dalam ketaatan, kejujuran, kesungguhan menjauhi larangan, dan ketekunan menjalankan perintah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam hadits yang masyhur, “Bertakwalah kepada Allah di mana pun engkau berada, iringilah keburukan dengan kebaikan niscaya kebaikan itu akan menghapusnya, dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang baik.” Hadits ini mengajarkan kepada kita tiga hubungan besar dalam kehidupan. Pertama, hubungan dengan Allah melalui takwa. Kedua, hubungan dengan diri sendiri dengan memperbanyak taubat dan amal saleh. Ketiga, hubungan dengan sesama manusia melalui akhlak yang mulia.

Takwa berarti membangun benteng dalam diri agar terhindar dari murka Allah. Ia adalah kesadaran ketika sendiri, keterjagaan ketika ramai, kesungguhan ketika beramal, dan kesabaran ketika diuji. Orang bertakwa tidak merasa aman dari dosa, dan tidak pula berputus asa dari rahmat Allah. Ia bersegera bertaubat saat terpeleset, dan bersyukur saat diberi nikmat. Setan akan selalu mengganggu, maka orang beriman memperkuat penjagaan dengan dzikir, doa, dan ilmu. Allah berjanji akan meneguhkan orang beriman dengan ucapan yang kokoh di dunia dan di akhirat.

Ciri orang bertakwa adalah menjaga tauhid, menegakkan shalat, gemar berinfak, mampu menahan amarah, dan mudah memaafkan. Mereka menjauhi yang haram walaupun terlihat menggiurkan, dan istiqamah di atas kewajiban walaupun terasa berat. Ketakwaan melahirkan ketenangan, sebab hati yang bergantung kepada Allah tidak mudah goyah oleh keadaan.

Keutamaan takwa sangatlah besar. Allah menjanjikan jalan keluar dari setiap kesempitan dan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Allah mencintai orang bertakwa, menyertai mereka dengan pertolongan, serta mewariskan surga kepada mereka. Takwa adalah sebaik-baik bekal, dan kesudahan yang baik hanyalah untuk orang-orang yang bertakwa.

Karena itu, marilah kita perbaiki kualitas ibadah kita, luruskan niat, dan jaga akhlak. Jangan remehkan kebaikan sekecil apa pun, dan jangan pula meremehkan dosa walau tampak kecil. Isi waktu dengan Al-Qur’an, dzikir, dan menuntut ilmu. Bergaullah dengan orang-orang saleh, sebab lingkungan yang baik akan menguatkan iman. Didik keluarga dengan keteladanan, karena iman tumbuh di rumah yang dekat dengan Allah.

Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang bertakwa, mengampuni dosa-dosa kita, menerima amal kita, dan menutup hidup kita dengan husnul khatimah. Rabbana aatina fid dunya hasanah wa fil aakhirati hasanah wa qina ‘adzaban naar. Walhamdulillahi rabbil ‘alamin.

Bekasi, 7 Desember 2025
(Karim Ahmadi)