Kegaduhan Medsos Deiyai Reda, Dua Pelaku Tuduhan “Tuba” Minta Maaf di Hadapan Kepala Suku Besar
Автор: PAPUALIVES TV
Загружено: 2025-11-19
Просмотров: 1295
Sebuah persoalan tuduhan berat yang sempat viral di media sosial di wilayah Papua Tengah berhasil diselesaikan secara adat. Tuduhan “tuba” atau dalam bahasa setempat berarti pemakan manusia yang dilontarkan Asai Bobii dan Akila Bobii, warga Kampung Debei, Distrik Piyakedimi, Kabupaten Deiyai, terhadap Yonince Pakage, terbukti tidak berdasar dan tidak memiliki bukti sama sekali.
Video pendek yang menampilkan tuduhan tersebut belakangan ini menyebar luas di berbagai grup WhatsApp dan Facebook di Papua Tengah, sehingga memicu kegaduhan dan merusak nama baik Yonince Pakage serta keluarganya.
Pada Rabu, 19 November 2025, bertempat di Lapangan Yomeni, Distrik Wagete, Kabupaten Deiyai, dilakukan penyelesaian secara adat yang dipimpin langsung oleh Kepala Suku Besar Deiyai, Pelipus Pekey, bersama para kepala kampung dan tokoh adat setempat.
Dalam pertemuan terbuka itu, Asai Bobii dan Akila Bobii secara terbuka mengakui kesalahan mereka. Keduanya menyatakan penyesalan karena telah menyebarkan tuduhan tanpa bukti yang dapat merusak kehormatan keluarga Yonince Pakage.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban adat, kedua pelaku menyerahkan denda sebesar Rp1.500.000 (satu juta lima ratus ribu rupiah) kepada pihak Yonince Pakage. Denda tersebut diterima langsung oleh keluarga yang merasa dirugikan di hadapan ratusan warga yang menyaksikan.
Pelipus Pekey selaku Kepala Suku Besar Deiyai menegaskan, peristiwa ini menjadi pelajaran berharga agar setiap warga lebih bijak dalam bermedia sosial dan tidak sembarangan melontarkan tuduhan berat tanpa bukti yang jelas.
Pihak keluarga Yonince Pakage menyatakan menerima penyelesaian adat ini dengan legawa, namun memberikan peringatan tegas: apabila di kemudian hari tuduhan serupa tanpa bukti terulang lagi, maka kasus akan dibawa ke jalur hukum positif untuk diproses sesuai undang-undang yang berlaku.
Dengan disaksikan para kepala suku, tokoh agama, dan masyarakat, kedua belah pihak akhirnya saling bersalaman dan menyatakan damai. Peristiwa ini menutup kegaduhan yang sempat mencuat di dunia maya sekaligus menunjukkan kearifan lokal masyarakat Deiyai dalam menyelesaikan konflik secara musyawarah dan adat.
Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео mp4
-
Информация по загрузке: