Sejarah PSK (Pasar Sore Karangrandu) - Pecangaan Jepara

Sejarah PSK (Pasar Sore Karangrandu) - Pecangaan Jepara #PSK #Karangrandu #Pasarrakyat

Pasar Sore Karangrandu disingkat PSK adalah fenomena pertumbuhan ekonomi rakyat yang berbasis budaya. Pada awalnya pasar dengan ciri khas kulinernya ini adalah Pasar Ratan, begitu masyarakat Karangrandu saat itu menyebutnya. Hal ini karena saat itu pedagang ikan, sayur, jajanan, dan lain sebagainya menjajakan dagangannya di tepi sungai dekat jalan (Ratan).

Tahun 2001, masa pemerintahan Petinggi H. Rifa'i Anwar, Pemerintah Desa Karangrandu merelokasi Pasar Ratan dari pinggiran Jalan diatas bantaran sungai irigasi tersebut ditempat yang sekarang. Tahun demi tahun pasar berjalan apa adanya. Mengalir dan cukup memberikan manfaat.

Tahun 2008 ketika pasar sudah dianggap berjalan, pada masa kepemimpinan Petinggi Bapak Kafi, pemerintah desa mulai berinisiatif mengembangkannya. Maka dipilihlah konsep pasar kuliner (jajanan). Saat itu belum banyak desa yang ingin mengembangkan pasar sebagai pilihan. Apalagi pasar kuliner, karena hampir setiap desa berlomba-lomba tentang pembangunan infrastruktur.
Tahun itu menjadi tonggak awal pasar desa Karabgrandu tersebut dikelola secara rapi. Pemerintah Desa mulai membranding menjadi konsep pasar rakyat yang menarik. Dipilihlah konsep PSK (pasar sore Karangrandu). Nama pasar yang unik dan terkesan usil tersebut langsung mendapat sorotan publik. Dari segi marketing, pemilihan nama tersebut sangat sukses mengangkat Pasar tersebut menjadi terkenak

Tahun demi tahun pemerintah desa dan warganya terus berupaya memajukan pasar tersebut. Event bertajuk JEPARA KULINER EXPO rutin digelar tiap tahun. Dan Alhamdulillah, pengusaha pengusaha kuliner baru tumbuh bak jamur di kampungku. Pedagang keliling yang menjual aneka jajanan PSK pun tumbuh dan tumbuh dari tahun ke tahun.
"Tuna Satak, Bathi Sanak" yang berarti biar keuntungan sedikit, tapi saudara selalu bertambah, adalah nafas gerak pasar tradisional ini. Persaudaraan dan kemaslahatan lebih didahulukan untuk direalisasikan daripada label desa wisata, menjadikan perencanaan dan energi pembangunan pasar ini lebih stabil dan kuat melawan tantangan-tantangan yang ada, baik dari internal maupun eksternal.
Hari ini dapat dilihat, PSK tumbuh dan berkembang seiring tumbuh dan berkembangnya ekonomi masyarakat sekitar dan pedagangnya. Menilik dari kesuksesan PSK ini, sepatutnya desa-desa lain bisa belajar dengan seksama. Yang menjadi pertanyaan mendasar untuk kita renungkan adalah mengapa pasar kecil ini bisa tumbuh dan eksis? Padahal pasar ini hanya berjarak 3 km dari pasar Pecangaan, pasar terbesar di kawasan Jepara Selatan?