SHARING FORMATOR, SUSTER SCMM, MAUMERE DAN NIAS | Pertemuan Formatores Vinsensian, 2025
Автор: YAKOBIS TV
Загружено: 2025-11-09
Просмотров: 208
Youtube : / @scmmprovinsiindonesia
https://www.scmm.or.id/2022/06/kongre...
Tiktok : https://www.tiktok.com/@susterscmmind...
IG : / susterscmm_indonesia
KONGREGASI SCMM
Kongregasi SCMM merupakan singkatan dari bahasa Latin Congregatio Sororum Caritatis a nostra Domina Matre Misericordiae yang artinya Kongregasi Suster-Suster Cintakasih dari Maria Bunda yang berbelaskasih. Kongregasi ini didirikan oleh Mgr. Joannes Zwijsen pada tanggal 23 November 1832 di Belanda dan merupakan Kongregasi Religius Apostolik Kepausan yang bersifat internasional, yang dibaktikan untuk menghadirkan Cinta dan Belaskasih Allah yang menyembuhkan dan menyelamatkan, terutama kepada mereka yang kecil, lemah, miskin, dan tertindas.
Sejak menjadi Pastor Paroki di t’Heike di Tilburg, Pastor Joannes Zwijsen sangat menyadari lingkungan yang sulit dari umatnya. Sebagian besar umatnya adalah para pekerja industri tekstil dan buruh harian. Meskipun bekerja keras penghasilan mereka sangat kecil. Pada zaman itu di negeri Belanda, banyak terdapat anak-anak miskin, yang dalam usia masih sangat muda sudah harus menjadi pekerja di pabrik-pabrik tenunan untuk mencari nafkah, sehingga mereka tidak bisa ke sekolah, dan tentu tidak mendapat pendidikan. Pastor Zwijsen dengan tajam menyadari lingkungan yang sulit dari umatnya. Beliau tergerak oleh keadaan yang menyedihkan dan dengan kepribadiannya yang penuh semangat dan kekuatan ia mencari jalan dan sarana untuk meringankan kebutuhan mereka dengan mendirikan sebuah sekolah agar anak-anak miskin dapat diajar membaca, menulis menjahit dan merajut. Merupakan awal yang sederhana berdirinya kongregasi, sewaktu pada tanggal 23 November 1832, Pastor Zwijsen membawa tiga Suster pertamanya ke suatu rumah kecil di daerah t’Heike di Tilburg. Mereka adalah: Sr. Maria Michael Leysen, Sr. Maria Catharina Jansen, dan Sr. Maria Theresia Smits. Pada tanggal 5 Februari 1834, jumlah Suster telah bertambah menjadi enam orang, mereka mengikrarkan kaul-kaul religius di Gereja paroki t’Heike di hadapan Pendiri mereka, Pastor Zwijsen. Pastor Joannes Zwijsen kemudian mengangkat Muder Michael Leysen menjadi Pemimpin Umum Pertama Kongregasi. Pastor Zwijsen hendak membatasi jumlah susternya sampai tiga belas orang sebab kuasa gerejawi memutuskan bahwa tak pernah boleh menerima lebih dari tiga belas suster. Namun, kepercayaannya yang teguh akan bimbingan Allah dan Penyelenggaraan Ilahi yang penuh kasih menyebabkan beliau menyetujui perkembangan yang cepat dari kongregasinya.
Tahun 1885, Bapa Uskup Padang Mgr. Godschalk memohon pada Pimpinan Umum SCMM Sr. Syncletica Smarius untuk mengutus beberapa Suster yang dapat memberi pelajaran agama kepada para pemudi di Padang, yang pada saat itu masih merupakan bagian dari Episkopal Batavia. Mengapa khusus kepada para pemudi? Karena merekalah nanti yang menjadi terang keluarga. Selain dari itu, mereka membutuhkan keahlian dalam pekerjaan tangan, seperti: merajut, merenda dan lain-lain. Lambat laun usaha ini berkembang menjadi pelajaran pendidikan di TK dan SD.
Maka pada tanggal 27 Mei 1885 diutuslah sembilan Suster sebagai misionaris pertama ke Indonesia. Mereka tiba di Padang pada tanggal 12 Juli 1885 tinggal di Biara pertama St. Leo di Padang. Karya-karya mereka yang sederhana mencakup: bidang pendidikan, kesehatan (Poliklinik, Balai Klinik Ibu & Anak dan Rumah Sakit), Panti Asuhan anak yatim piatu, panti lansia, panti anak-anak cacat, pelayanan di perkampungan orang-orang kusta, usaha-usaha pendampingan dan pastoral care.
Kharisma Kongregasi: CINTA MELALUI BELASKASIH
Bila melihat pada sejarah kongregasi, pada apa yang menyebabkan para Pemimpin mengambil keputusan untuk mendirikan dan mengembangkan Kongregasi ini, maka jelaslah adanya suatu kebutuhan dan penderitaan manusia yang konkrit, yang ingin diringankan. Kepekaan, keprihatinan, kesederhanaan, kejujuran, dan kecekatan dalam karya pelayanan yang tanpa pamrih dan penuh belaskasih, itulah yang menjadi ciri semangat dan Kharisma para Suster SCMM, yang kerap disingkat sebagai: “Cinta Melalui Belaskasih.” Sesama dilayani untuk dibawa lebih dekat kepada Allah lewat pengabdian diri yang sepenuhnya kepada orang yang sangat membutuhkan pertolongan, yaitu mereka yang malang, miskin, dan tertindas seturut teladan Bunda Maria Yang Berbelaskasih.
Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео mp4
-
Информация по загрузке: