Festival Sriwijaya 2024- Kabupaten Muara Enim (Dramatari Dhalam Shant)

Judul Karya Dramatari
Dhalam Shant

Karya Drama Tari Dhalam Shant Ini Sendiri Diambil Dari Bahasa Sansekerta Yang Artinya Air Hening (Ayek Hening). Karya Ini Sendiri Berangkat Dari Asal Usul Ditemukannya Daerah Ayek Hening Atau Yang Dikenal Dengan Daerah Tanjung Enim, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim Saat Ini. Dimulai Dari Era Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya Pada Abad 14, Yang Ditandai Dengan Pasukan Kerajaan Majapahit Dibawah Kepemimpinan Tribhuwana Tunggadewi Memberikan Surat Pertempuran Ke Wilayah Kerajaan Sriwijaya, Dan Bertempurlah Kedua Kerajaan Ini Sampai Kerajaan Sriwijaya Ditakulukan Oleh Kerajaan Majapahit. Setelah Kerajaan Sriwijaya Takluk, Sang Ratu Kemudian Menunjuk Mahapatih Gadjah Mada Untuk Memimpin Ekspedisi Ke Wilayah Perairan Sriwijaya Sampai Akhirnya Pasukan Majapahit Menemukan Wilayah Teluk Tanjung Rahman Dan Ulu Lematang Sebagai Peradaban Awal Warga Ayek Hening Itu Sendiri. Berlanjut pada abad ke 18 di wilayah ayek hening inilah berlanjut lagi kekuasaan yang diperintah oleh Depati Kasih Raja Dan Depati Kurungan Jaya, dan peninggalan dari kekuasaan Depati Kasih Raja ( Yang sekarang wilayah Desa Lingga ) ada peninggalan yang masih bisa dilihat keasliannya yaitu : Topi / Peci Resam Dan Payung Merah yang pinggirannya dihiasi warna emas. Semua perjalanan ini tercatat dalam naskah Tanduk Kerbau Desa Lingga Kec.Lawang Kidul Kab.Muara Enim