Apa Itu Usus Bocor (Leaky Gut) dan Kenapa Berpengaruh Pada Perilaku Anak Autisme?

Tulisan ini terinspirasi dari pengalaman kami saat menangani seorang anak ASD, perempuan 7 tahun, yang mengalami rigiditas terhadap makanan tertentu hingga menyebabkan hambatan BAB. Solusi yang diberikan ibunya, seorang praktisi medis, adalah pemberian obat pencahar secara berkala. Sayangnya, hal ini bukanlah solusi optimal dan justru menyebabkan reaksi penolakan yang luar biasa saat toileting karena obat diberikan lewat anus.

Hal ini menimbulkan pertanyaan: Haruskah toileting menjadi pengalaman yang begitu sulit bagi anak ASD?

Gut-Brain Axis: Mengapa Kesehatan Pencernaan Penting?
Kita sering mendengar istilah gut is the second brain atau “usus adalah otak kedua.” Ini bukan sekadar pepatah, melainkan konsep yang didukung penelitian ilmiah melalui Gut-Brain Axis (sumbu usus-otak). Banyak studi menunjukkan bahwa anak dengan ASD sering mengalami gangguan pada penghalang usus (intestinal barrier dysfunction), yang dikenal sebagai leaky gut syndrome.

Pada kondisi ini, lapisan pelindung usus tidak bekerja dengan baik, sehingga zat berbahaya seperti bakteri patogen, toksin, atau protein yang belum tercerna bisa masuk ke aliran darah. Sistem imun pun dapat bereaksi berlebihan, menyebabkan peradangan yang berdampak pada otak dan perilaku anak.

Gangguan Pencernaan pada Anak ASD
Penelitian, termasuk studi di Denpasar, menunjukkan bahwa 70% anak dengan ASD mengalami gangguan pencernaan yang dapat memengaruhi perilaku mereka. Gangguan ini dapat berupa:
✅ Diare kronis atau sembelit
✅ Kembung atau sakit perut
✅ Refluks asam lambung
✅ Intoleransi makanan tertentu
✅ Infeksi saluran pencernaan berulang

Lebih lanjut, penelitian menunjukkan semakin parah gangguan usus, semakin besar tantangan dalam komunikasi, perilaku repetitif, dan regulasi emosional anak ASD.

Pendekatan Holistik: Terapi – Alam – Nutrisi
Memahami hubungan usus dan otak membuka peluang terapi yang lebih luas. Tidak cukup hanya fokus pada terapi perilaku dan edukasi, tetapi juga perlu memperhatikan kesehatan pencernaan anak. Berikut beberapa langkah yang bisa diterapkan:

➡️Optimalkan Pola Makan
Diet yang tinggi gula, gluten, dan kasein dapat memperburuk leaky gut. Beberapa diet yang direkomendasikan:
✅ Diet GFCF (Gluten-Free, Casein-Free): Mengurangi inflamasi usus
✅ Diet kaya prebiotik & probiotik: Menyeimbangkan mikrobiota usus
✅ Diet anti-inflamasi: Mengonsumsi sayuran organik, ikan kaya omega-3, dan protein berkualitas


Peran TML dalam Mendukung Anak ASD
Di TML, kami percaya bahwa pendekatan holistik adalah kunci dalam menangani ASD. Kami menggabungkan terapi berbasis alam, edukasi yang tepat, dan nutrisi berkualitas untuk membantu anak-anak ASD mencapai potensi terbaik mereka.

Sebagai bentuk komitmen, TML juga mengembangkan produk pangan utuh (organik) yang mendukung kesehatan anak ASD, seperti:
✅ Ayam kampung
✅ Ikan nila & ikan gabus
✅ Sayuran organik

Kesehatan usus tidak hanya berdampak pada kondisi fisik, tetapi juga pada perilaku dan kualitas hidup anak ASD. Dengan memahami dan mengoptimalkan faktor ini, kita bisa membantu anak berkembang lebih baik setiap hari.

📚Sukendra, I. M. G., Arimbawa, I. M., & Wirasuta, I. M. (2018). Prevalensi gangguan gastrointestinal pada anak autism spectrum disorder (ASD) di Pusat Layanan Autis Kota Denpasar tahun 2017. E-Jurnal Medika Udayana, 7(4), 176–180. ISSN: 2303-1395.
.
.
.

🐇🌳🍀🐠☘️🐓🌿🦆🐥🐝🐓🐐🕊

https://www.tmltherapeuticfarm.com/

Youtube : TML THERAPEUTIC FARM
𝐓𝐨𝐤𝐨𝐩𝐞𝐝𝐢𝐚 : 𝐭𝐦𝐥𝐟𝐚𝐫𝐦
𝐖𝐡𝐚𝐭𝐬𝐚𝐩𝐩 TML Farm Organic Store: +𝟔𝟐 882 89650976

Admin Rumah Terapi & Homeschool Autisme TML: 0812-9862-2983 / 0823-1250-6256 (TEXT ONLY)
Website : www.rth-tml.id
Tiktok : @tml_homeschool_autisme
Layanan: linktree.com/tml_homeschool_terapi


#terapiautisme #terapiautismedepok #terapiautismejaksel #terapiautismetangsel