Chill Sore

Chill Sore

Mentari turun, senja mulai tiba,
Langit oranye, dunia serasa bersahaja.
Udara sejuk, angin lembut menyapa,
Kita duduk santai, segala beban sirna.

Rembulan malu-malu mulai muncul,
Cahaya redup bikin pikiran tenang, cool.
Di tepian pantai atau di atas bukit,
Waktu berhenti, hanya suara alam yang ritmis.

Senja datang, langit pun berbicara,
Suasana hening, pikiranku terasa lega.
Ambil napas, jangan terburu-buru,
Nikmati setiap detik, di senja yang syahdu.

Guguran daun, suara alam berbicara,
Langit yang warnanya pelan-pelan berubah.
Momen sederhana, kita nikmatin bersama,
Saat senja datang, semua terasa sempurna.

Tak perlu kata, cukup hadir di sini,
Cahaya senja ajak kita tenggelam dalam mimpi.
Rima di kepala, tetap mengalir natural,
Senja bikin hati jadi lebih spiritual.

Coba dengar, suara angin bernyanyi,
Tak ada kecemasan, tak ada yang mengganggu hati.
Senja itu pelajaran hidup yang sederhana,
Bahagia itu bukan tujuan, tapi perjalanan yang terasa.

Senja datang, langit pun berbicara,
Suasana hening, pikiranku terasa lega.
Ambil napas, jangan terburu-buru,
Nikmati setiap detik, di senja yang syahdu.

Matahari tenggelam, gelap mulai datang,
Cahaya terakhir memberi pesan yang dalam.
Di balik keheningan, ada makna yang tersembunyi,
Senja mengajarkan kita untuk lebih menghargai setiap detik yang diberi.

Tanganmu di tangan aku, momen terasa abadi,
Kita melangkah pelan, tak ada yang terburu-buru, tak ada yang pergi.
Sama seperti senja yang perlahan pergi,
Kita tahu, hari baru pasti akan datang lagi.

Senja telah berlalu, tapi rasa itu tetap,
Kenangan indah, akan selalu menempel erat.
Ambil nafas, lepaskan semua rasa,
Senja mengajarkan kita tentang arti waktu yang berharga.