BUKAN BOROBUDUR, INI CANDI STUPA TERBESAR DI INDONESIA (CANDI ABANG)

Reruntuhan Candi Abang saat ini diketahui berdiameter sekitar 40 meter, dan berdasarkan bentuk dasarnya yang menyerupai gundukan bundar, diperkirakan memiliki tinggi yang setara atau mendekati angka tersebut. Jika kita mencoba merekonstruksi secara imajinatif bentuk utuh candi ini, maka akan tampak sebuah struktur megah yang menjulang simetris dengan proporsi diameter dan tinggi yang seimbang, yakni sekitar 40 meter. Dalam konteks arsitektur Jawa Kuno, ini adalah ukuran yang sangat monumental, terlebih bila mengingat bahwa Candi Abang dibangun bukan dari batu andesit seperti banyak candi di Jawa Tengah, melainkan dari batu bata merah yang lebih ringan namun menuntut keahlian tersendiri dalam teknik penyusunan.
Struktur ini, ketika masih utuh, mungkin terdiri atas tiga bagian utama sebagaimana lazimnya struktur stupa klasik: bagian dasar yang datar atau sedikit membentuk teras, bagian tubuh (anda) yang berbentuk kubah bundar besar, dan bagian atas yang kemungkinan dulu memiliki elemen seperti harmika (pagar kecil di puncak) dan chattra (payung bertingkat simbolik), meskipun bagian atas ini kini sudah tidak tersisa. Dengan diameter 40 meter, tubuh kubahnya akan tampak sangat megah, mendominasi lanskap sekitarnya, apalagi letaknya yang berada di atas perbukitan. Tingginya yang juga 40 meter setara dengan bangunan setinggi sekitar 13 lantai dalam standar modern—sebuah pencapaian luar biasa untuk struktur dari batu bata pada masa klasik.