Dia Imam Besar Kita (Ibrani 8:1-2) - Pdt. Yakub Tri Handoko
Автор: Grace Alone Ministry - GRAMI
Загружено: 2018-10-31
Просмотров: 5854
Bagi orang-orang Yahudi dahulu, bait Allah merupakan bagian tak terpisahkan dari keagamaan mereka. Walaupun ada aliran sektarian tertentu yang tidak atau kurang bersimpati terhadap bait Allah (misalnya masyarakat Qumran yang tinggal di sekitar Laut Mati), secara umum dapat dikatakan bahwa bait Allah adalah salah satu pusat keagamaan Yahudi. Jika bait Allah adalah penting, maka para imam yang melayani di dalamnya juga penting, terutama imam besar. Setahun sekali imam besar akan masuk ke ruang mahakudus untuk mempersembahkan korban penghapusan dosa bagi dirinya sendiri dan seluruh umat Israel (9:7). Itu adalah hari pendamaian bagi seluruh bangsa Israel (Im 16:34). Salah satu hari terpenting bagi umat Israel.
Dengan pemikiran semacam ini, tidak mengherankan apabila orang-orang Yahudi yang sudah memeluk kekristenan masih dapat tergoda untuk meyakini nilai penting bait Allah dan imam besar di dalamnya. Melepaskan diri dari tradisi seringkali tidak mudah. Melepaskan diri dari tradisi tidak terjadi secara otomatis. Ditambah dengan penganiayaan yang mereka harus tanggung sebagai orang Kristen (10:32-39), godaan itu menjadi semakin menguat. Beberapa bahkan sudah mulai meninggalkan persekutuan Kristen (10:25). Bahaya kemurtadan sudah ada di pelupuk mata.
Untuk meresponi situasi ini, penulis Surat Ibrani mencoba menjelaskan keutamaam keimaman Yesus Kristus. Ia melebihi imam besar yang paling agung dalam sejarah keagamaan Yahudi, yaitu Imam Besar Harun. Berkali-kali ia menyinggung tentang topik ini (pasal 2-10). Apakah keunikan keimaman Yesus Kristus? Banyak sekali. Namun, dalam khotbah kali ini, kita hanya akan berfokus pada 8:1-2.
Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео mp4
-
Информация по загрузке: