TERTEKAN DAN GELISAH

Mazmur 42:6
“Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!”

Pada bacaan kita saat ini pemazmur sedang merasakan tekanan batin yang mendalam. Ia merasa sedih, gelisah dan merasa asing dari Allah. Ia tidak menutupi perasaannya, tetapi mengakuinya secara jujur. Ia berdialog dengan jiwanya sendiri. Ia tidak membiarkan perasaan menguasai dirinya, tetapi menegur dan mengarahkan batinnya kepada Allah. Di tengah kegelapan, pemazmur mengingatkan dirinya sendiri untuk tetap berharap. Harapan ini bukan optimisme kosong, melainkan keyakinan bahwa Allah tetap setia dan hadir, meskipun keadaan belum berubah. Ia meyakini bahwa Allah sebagai penolongnya, yang dekat serta terlibat langsung dalam penderitaan umatNya.
Maka saudara yang terkasih melalui pemazmur ini kita belajar, disaat iman terasa lemah dan jiwa tertekan serta gelisah, kita dipanggil untuk jujur dengan apa yang dirasakan, mengarahkan hati kepada Tuhan dan berpegang pada harapan bahwa Allah tetap menolong. Selamat berefleksi. Tuhan Yesus memberkati. Amin.