Video Dokumenter:Tegalpanjang Blacksmithing

Kabupaten Garut yg sebagian besar wilayah didominasi oleh sektor pertanian yg merupakan warisan leluhur untuk menjaga keseimbangan alam sambil memenuhi kebutuhan pangan, tentu saja bertani tidak hanyak bertani dengan tangan hampa, bertani membutuhkan peralatan yg paling sederhana seperti cangkul, golok, sabit, pisau, kapak. Hal tersebut yg membuat muncul pandai besi didaerah yg berdekatan sektor pertanian seperti sebuah sistem simbiosis.
Tepatnya Desa Tegalpanjang Kecamatan Sucinaraja memiliki satu sudut yg di sebut "Gosali" begitu warga setempat menyebut komplek pandai besi disekitar perkampungan gosali dalam istilah bahasa sunda merupakan “tempat gawena panday” tempat bekerjanya pandai besi. Berbeda dengan dulu, kini gosali tidak berproduksi setiap hari, hanya hari-hari tertentu ketika ada pesanan dan bahan baku tersedia, untuk bahan baku besi/baja para pengrajin biasa membeli dari pasar Teknik Jatayu Bandung. tidak mau bahan baku asal-asalan, karena nantinya kualitasnya menjadi kurang baik.
Di desa tegalpanjang sendiri kini terdapat 3 bangunan gosali yang masih beroperasi hingga kini. Terdapat 2 di Rw 04 yaitu milik Bpk Tatang dan Bpk Ete, sedangkan satu lagi terletak di Rw 05 yaitu milik Bpk Dadang. Para pengrajin notabennya adalah warga sekitar. Jumlahnya yg biasa bekerja ialah 5-6 orang. Biasanya jika bahan tidak tersedia para pengrajin biasa mencari alternatif pekerjaan lain, seperti menjadi buruh bangunan atau buruh kebun.