KISAH PENAKLUKAN MAKKAH OLEH KAUM MUSLIMIN

*Kaum Quraisy Melanggar Perjanjian Hudaibiyah*

Setelah Perjanjian Hudaibiyah disepakati antara kaum Muslimin dan Quraisy pada tahun 628 M (6 H), keadaan di Jazirah Arab sempat mengalami stabilitas. Perjanjian ini menjamin gencatan senjata selama 10 tahun antara kedua pihak dan memberikan kesempatan bagi suku-suku Arab untuk bersekutu dengan salah satu dari keduanya.

Namun, beberapa tahun kemudian, Quraisy melanggar perjanjian tersebut. Salah satu sekutu Quraisy, yaitu Bani Bakar, menyerang Bani Khuza'ah, yang merupakan sekutu Rasulullah ﷺ dan kaum Muslimin. Serangan ini dilakukan secara tiba-tiba di malam hari, menyebabkan banyak korban jiwa di pihak Bani Khuza'ah. Bahkan, sebagian pemimpin Quraisy membantu Bani Bakar dengan memberikan perlindungan dan senjata, menunjukkan keterlibatan mereka dalam pelanggaran tersebut.

Setelah kejadian ini, delegasi dari Bani Khuza'ah datang kepada Rasulullah ﷺ di Madinah, memohon keadilan dan perlindungan. Nabi Muhammad ﷺ, yang sejak awal menekankan pentingnya menepati janji dan kesepakatan, melihat ini sebagai bukti pengkhianatan Quraisy. Akibat pelanggaran ini, Rasulullah ﷺ memutuskan untuk bertindak dengan menyiapkan pasukan besar untuk menuju Makkah, yang akhirnya berujung pada Fathu Makkah (Pembebasan Kota Makkah) pada tahun 630 M (8 H).

Pelanggaran Quraisy terhadap Perjanjian Hudaibiyah menjadi titik balik penting dalam sejarah Islam, karena mengantarkan pada runtuhnya dominasi Quraisy di Makkah dan kemenangan kaum Muslimin tanpa pertumpahan darah yang berarti.

‪@BluesAndJazz-g5g‬