SPP PONPES AL KHOZINY TERNYATA SEGINI? AKHIRNYA TERUNGKAP KISAH MISTIS SPIRITUAL SANTRI YG SELAMAT!

Salah satu kisah yang menyentuh hati datang dari wali santri almarhum Gus Ali Rahbini. Dalam kesaksian yang terekam lembut oleh media, beliau berkata dengan senyum dan mata basah, “Dari semua keluarga, saya lah yang paling bahagia dan insya Allah ikhlas dengan kepergian anak saya. Karena dia telah berpulang dalam keadaan sujud, dalam shalat. Tadi waktu jenazah datang, kalau bisa saya pengennya main hadroh, menyambut dengan kebahagiaan. Tapi saya takut dibilang kurang waras sama orang-orang sini. Saya merasa bahagia sekali dan tidak sedih sama sekali.” Ucapan itu membuat banyak orang terdiam—betapa dalam keikhlasan seorang ayah yang melepaskan putranya dalam jalan ibadah.

Pondok Pesantren Al-Khoziny sendiri berdiri sejak tahun 1985, diasuh oleh KH. Zainal Abidin Khoziny. Lokasinya di Kelurahan Lebo, Kecamatan Sidoarjo, dikenal sebagai tempat menuntut ilmu agama sekaligus membentuk karakter santri yang disiplin dan berakhlak. Di bawah naungan Yayasan Al-Khoziny, pondok ini memiliki ribuan santri dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka belajar di berbagai jenjang, mulai dari Madrasah Diniyah hingga MA, dengan kegiatan yang berpadu antara pendidikan formal dan nonformal. Ciri khas pondok ini adalah keseimbangan antara ilmu agama dan ilmu umum, serta pembiasaan amalan harian seperti dzikir, tahlil, dan hadrah.

Untuk biaya pendidikan, berdasarkan data dari brosur penerimaan santri baru tahun 2023, rincian yang pernah tercantum antara lain:

Biaya pendaftaran pondok pesantren: Rp 400.000
Pendaftaran madrasah diniyah: Rp 250.000
Pendaftaran madrasah formal (MTs/MA): Rp 500.000
Buku LKS: Rp 80.000
Kartu pelajar: Rp 10.000
SPP bulanan Ibtidaiyah: Rp 75.000
SPP Tsanawiyah & Aliyah: Rp 80.000
Syahriyah & uang makan: sekitar Rp 250.000 per bulan
Selain itu, ada biaya perlengkapan seperti baju batik, baju putih, celana abu-abu, dan kopiah khas pondok. Semua biaya ini digunakan untuk operasional pendidikan, makan, serta kebutuhan keseharian para santri. Jumlah tersebut bisa berubah sesuai kebijakan pondok di tahun berikutnya.

*DISCLAIMER:*
Narasi ini disusun dari berbagai sumber media sosial.