Santap Sate Kolaborasi berbagi Praktek Baik Antar Provinsi Sahabat Teknologi

"Kolaborasi Berbagi Praktik Baik Antar Provinsi Sahabat Teknologi":

1. Agung Pratama - Guru dari Kalimantan Selatan:
Bapak Agung menekankan pentingnya pendekatan game-based learning atau pembelajaran berbasis permainan dalam memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam proses belajar. Beliau menjelaskan bahwa game-based learning dapat membuat siswa merasa tertantang dan bersemangat karena mereka tidak hanya belajar secara pasif, tetapi juga terlibat langsung dengan materi melalui aktivitas permainan.


2. Kirunisa Arumsari - Guru dari Kalimantan Timur
Ibu Kirunisa membahas pendekatan pembelajaran berdiferensiasi yang menyesuaikan dengan karakteristik siswa. Menurutnya, setiap siswa memiliki gaya belajar yang unik, baik itu visual, auditori, atau kinestetik. Oleh karena itu, dalam menyusun modul ajar, beliau memanfaatkan teknologi seperti Google Classroom dan PMM (Platform Merdeka Mengajar) untuk menciptakan materi yang beragam dan interaktif.










3. Deswis Sumtaki - Guru dari Maluku Utara
Dalam materi yang disampaikannya, Bapak Deswis menjelaskan bagaimana beliau menghadapi tantangan mengajarkan IPA di daerah dengan keterbatasan akses teknologi. Ia menggunakan video pembelajaran sebagai media utama dalam memperjelas konsep-konsep abstrak, seperti proses fotosintesis atau pergerakan planet. Video ini diakses siswa melalui perangkat sekolah atau perangkat pribadi mereka, dan ia memastikan materi visualnya menarik dan mudah dipahami.










4. Indri Salamah - Guru dari Jawa Barat, mengajar di SLB
Ibu Indri berbagi pengalamannya dalam mengajar anak berkebutuhan khusus, khususnya anak-anak dengan gangguan pendengaran. Ia mengembangkan Media Pembelajaran Interaktif (MPI) yang didesain khusus untuk memenuhi kebutuhan siswa tunarungu. MPI ini mencakup video pembelajaran berbasis visual, seperti gambar, teks, dan animasi yang disesuaikan dengan karakteristik siswa.






























#pembatik2024 #pembelajarankreatif