KGPAA Mangkunegara X dan Bupati Wonogiri Tanda Tangan Prasasti Taman Raden Mas Said
Автор: WONOGIRI RAYA
Загружено: 2025-12-06
Просмотров: 207
KGPAA Mangkunegara X dan Bupati Wonogiri Setyo Sukarno menandatangani Prasasti Taman Monumen Raden Mas Said di Monumen Watu Gilang Nglaroh, Selogiri, Kabupaten Wonogiri Sabtu (6/12/2025).
Monumen Raden Mas Said tersebut menjadi salah satu penanda bersejarah mengenai semangat Raden Mas Said yang bergelar Mangkunegara I, yang harus diketahui generasi penerus dan dilestarikan dengan baik demi menjaga semangat perjuangan, persatuan dan kesatuan.
KGPAA Mangkunegara X dalam sambutannya mengatakan, Mangkunegaran telah berusia 268 tahun. Dalam sejarahnya, Wonogiri pernah menjadi bagian dari Mangkunegaran.
"Mangkunegaran dulu pernah ada di sini (Wonogiri), harapannya ke depan akan bisa berada di sini lagi. Prasasti ini dicanangkan oleh Bapak Bupati, saya menyampaikan terima kasih. Prasasti ini pertanda kehadiran kembali Mangkunegaran di Kabupaten Wonogiri," katanya.
Kegiatan itu juga diisi dengan penyerahan bantuan sosial dan pemeriksaan kesehatan gratis. Dia berharap Mangkunegaran bisa berbuat lebih banyak untuk masyarakat.
"Mangkunegaran hari ini ada untuk masyarakat. Kalau tidak ada untuk masyarakat, maka menurut saya Mangkunegaran tidak perlu ada," ujarnya.
Kegiatan tersebut bertepatan dengan haul Raden Mas Said. Hal itu menjadi semangat untuk bekerja lebih keras supaya Wonogiri semakin maju, warganya sejahtera dan pembangunannya berkelanjutan.
Menurut pria yang akrab disapa Gusti Bhre itu, Wonogiri merupakan tanah yang spesial. Kabupaten tersebut mempunyai sejarah panjang dan potensi besar.
"Banyak petilasan Mangkunegaran dan Mataram Islam. Tanah yang sangat berharga, mempunyai nilai historis, filosofis dan pariwisata yang kuat," terangnya.
Bupati Wonogiri Setyo Sukarno mengatakan, Monumen Watu Gilang Nglaroh, Makam Raden Ayu Matah Ati, Tugu Pusaka, Sendang Siwani, dan Rumah Tiban di Bubakan Girimarto merupakan beberapa di antara sekian banyak penanda perjuangan Raden Mas Said di Kabupaten Wonogiri.
"Momentum heroik dan bersejarah yang harus diketahui generasi penerus dan dilestarikan sebagai bagian dari menjaga semangat perjuangan, persatuan dan kesatuan," ujarnya.
Di sisi lain, banyak masyarakat yang membutuhkan dokumen atau arsip-arsip sejarah terkait perjuangan rakyat Wonogiri dan terbentuknya Kabupaten Wonogiri yang tersimpan di Pura Mangkunegaran.
Oleh karena itu, Bupati memohon agar Mangkunegaran memberikan fasilitas kemudahan untuk mengakses dokumen-dokumen tersebut. "Ikatan antara Wonogiri dengan Mangkunegaran tentu tidak akan dapat dipisahkan begitu saja. Ini menjadi bagian dari upaya mewariskan pemahaman sejarah dari generasi ke generasi" katanya.
Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео mp4
-
Информация по загрузке: