Upacara Injak Telur pada adat Manggarai Timur di keluarga Fernandez

Upacara Injak Telur dalam adat Manggarai Timur (Nusa Tenggara Timur) adalah bagian dari rangkaian adat pernikahan yang sarat makna simbolis. Upacara ini dilakukan sebagai tahapan penyambutan mempelai wanita ke dalam keluarga pihak laki-laki dan mengandung nilai-nilai penghormatan, kesuburan, dan permulaan hidup baru.

Berikut penjelasan Upacara Injak Telur Adat Manggarai Timur:

1. Makna Simbolis

Telur melambangkan kehidupan dan kesuburan.

Menginjak telur berarti meruntuhkan kehidupan lama dan memulai kehidupan baru sebagai istri dan anggota keluarga suami.

Juga dimaknai sebagai pembersihan dan penyucian diri sebelum masuk ke lingkungan keluarga baru.

2. Proses Pelaksanaan

Biasanya dilakukan di depan rumah adat atau rumah keluarga laki-laki, dengan tahapan sebagai berikut:

Penyambutan mempelai wanita

Pihak keluarga laki-laki menjemput mempelai perempuan dari rumah keluarganya.

Tiba di rumah laki-laki, mempelai perempuan berjalan menuju pintu rumah, dipandu oleh perwakilan keluarga.

Injak telur

Di depan pintu, diletakkan sebutir telur ayam dan sehelai daun sirih.

Mempelai perempuan menginjak telur sebagai tanda dia telah "memecah" masa lajang dan siap masuk ke kehidupan baru sebagai istri.

Pencucian kaki

Setelah menginjak telur, biasanya ibu atau perwakilan keluarga suami mencuci kaki mempelai perempuan.

Ini merupakan lambang penerimaan dan penyambutan dengan kasih serta harapan hidup harmonis.

Masuk rumah dan makan bersama

Setelah upacara selesai, kedua mempelai masuk ke rumah dan dilanjutkan dengan acara makan bersama atau syukuran.

3. Nilai Budaya

Gotong royong: Proses adat ini biasanya melibatkan seluruh komunitas keluarga besar.

Taat pada leluhur: Ini adalah bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai nenek moyang yang masih dijunjung tinggi.

Kesakralan keluarga: Rumah bukan sekadar tempat tinggal, tetapi simbol dari kesatuan dan keberlanjutan garis keturunan.

#manggarai #adatmanggarai #manggaraitimur #injaktelur #fernandez