Sebagai DOKTER OTAK, Saya TERKEJUT 5 Vitamin Populer Ini Bisa Picu Stroke Saat Anda Tidur!

Apakah Anda rutin minum vitamin untuk menjaga tulang, jantung, atau daya ingat?
Tapi kenapa masih sering pusing pagi hari, tekanan darah naik-turun, atau tangan mulai kesemutan?

Banyak orang usia di atas 60 tahun tidak sadar bahwa vitamin yang mereka minum setiap hari—dengan harapan sehat—justru bisa menjadi pemicu stroke diam-diam. Terutama saat tubuh sedang paling lemah: saat Anda tidur malam.

Dalam video ini, Dr. Budi Hartono, dokter spesialis otak dengan 30 tahun pengalaman, membongkar 5 vitamin populer yang ternyata bisa merusak otak lansia bila dikonsumsi tanpa panduan medis.

Anda akan belajar:

Mengapa vitamin D di malam hari bisa picu pembekuan darah?

Bagaimana vitamin E + obat jantung bisa sebabkan pendarahan otak?

Dosis vitamin B6 berapa yang mulai merusak saraf Anda?

Apakah niacin bisa membuat tekanan darah Anda tidak stabil?

Dan bagaimana vitamin A diam-diam meningkatkan tekanan otak Anda?

Semua dijelaskan dengan kisah nyata, bahasa sederhana, dan solusi yang mudah diterapkan.
Di akhir video, ada tips sarapan alami yang bisa menggantikan berbagai suplemen secara aman.

💬 Tulis di komentar: Apakah Anda juga sedang minum salah satu dari 5 vitamin ini?
📌 Jangan lupa subscribe channel Zulfa Hartati untuk info kesehatan terpercaya usia 60+.
👍 Like & bagikan video ini agar lebih banyak orang tua Indonesia terlindungi.

👉 Kata kunci penting: vitamin untuk lansia, stroke saat tidur, tekanan darah, kesehatan otak, suplemen usia 60+.

00:00 – Pembukaan: Bahaya tersembunyi di balik vitamin
02:15 – Vitamin E + obat jantung = kombinasi berbahaya
05:05 – Vitamin B6: Baik untuk saraf, bisa rusak saraf
08:00 – Vitamin A dan tekanan otak meningkat
11:00 – Niacin dan tekanan darah naik-turun
14:00 – Vitamin D: Stroke diam-diam saat tidur
16:00 – Tips sarapan alami pengganti suplemen
16:45 – Kesimpulan & pesan harapan

#kesehatanlansia
#makanansehatlansia
#lansiasehat

PENAFIAN:
Video ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Selalu mintalah saran dari dokter Anda atau penyedia layanan kesehatan yang berkualifikasi jika Anda memiliki pertanyaan apa pun terkait kondisi medis.